Anda Harus Tau Ternyata Asal Mula Nama Hari Jumat Terkait dengan Penampakan Jaman Jahiliyah

Anda Harus Tau Ternyata Asal Mula Nama Hari Jumat Terkait dengan Penampakan Jaman Jahiliyah

Inilah sejarah hari Jumat terkait dengan penamapakan jaman Jahiliyah Arab--

Anda Harus Tau Asal Mula Nama Hari Jumat Terkait dengan Penampakan Jaman Jahiliyah

OKES.NEWS- Hari Ini Hari Jumat. Kata ini kata serapan dari kosakata bahasa Arab Jum'at yang berarti hari keenam dalam jangka satu minggu menurut kalender Islam. 

Tahukah anda asal mula hari Jumat? Ada sejarahnya, dan makna hari Jumat itu.

Ya, Asal mula hari Jumat memiliki kaitan dengan perubahan nama dari hari 'Arubah pada masa Arab Jahiliyah menjadi Jumat setelah kedatangan Islam. 

Pada masa tersebut, hari-hari dalam seminggu memiliki nama-nama yang berbeda, termasuk 'Arubah yang kemudian menjadi Jumat. 

Nama 'Arubah pada masa Jahiliyah memiliki arti berbangga-banggaan, kepongahan, bergagah-gagahan, berhias, dan kasih sayang.

Menurut penjelasan Ibnu Abdul Bar, 'Arubah berasal dari dua akar kata, yaitu "Arab" yang berarti pengungkapan, penampakan, dan "Arubah" yang berarti perhiasan dan kasih sayang. 

Pada masa itu, hari 'Arubah diyakini sebagai hari di mana orang Arab memamerkan hasil karya seperti puisi, hasil perdagangan, temuan sihir, dan lainnya.

Namun, setelah kedatangan Islam dan turunnya ayat dalam Al-Qur'an yang mengatur tentang shalat Jumat, hari 'Arubah berubah menjadi hari Jumat.

BACA JUGA:Catat Ada 2 Waktu di Setiap Hari Jumat yang Dikabulkan oleh Allah, Ini Amalan Doanya

Hari yang yang memiliki makna yang lebih berhubungan dengan keimanan, mendekatkan diri kepada Allah, persatuan umat, dan silaturahim.

Hari Jumat disebut juga sebagai "Sayyidul Ayyam" yang berarti tuan dari hari-hari, karena di dalamnya terdapat berkah dan keistimewaan yang luar biasa. 

Dikutip dari laman NU.or.id, Dalam kamus bahasa Arab, kata "Jum'at" memiliki tiga variasi bacaan, yaitu "Jumu'ah", "Jum'ah", dan "Jumaah". 

Namun, bacaan yang paling umum digunakan adalah "Jumu'ah". Menurut Imam al-Farra', ketiga variasi bacaan tersebut menggambarkan sifat hari Jumat sebagai hari berkumpulnya manusia, sebagaimana halnya dengan kata "Humazah" yang berarti mengumpulkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: