Ikan Ini Penguasa Danau Ranau, Tapi Paling Diburu Warga Lokal
![Ikan Ini Penguasa Danau Ranau, Tapi Paling Diburu Warga Lokal](https://okes.disway.id/upload/c24526c3172a7be9fa65780f26bfacb7.jpg)
Warga berwisata di danau ranau-Gus Munir/OKES-
BATURAJA, OKES.NEWS - Tak hanya menyajikan keindahan panorama alamnya, Danau Ranau juga memiliki beragam fauna di dalamnya. Termasuk ikan.
Jenis ikan paling dominan di Danau Ranau adalah ikan mujair dan ikan salam.
Ikan-ikan tersebut paling diburu oleh penduduk lokal sekitar Danau Ranau yang bermatapencaharian sebagai nelayan dan petani.
Banyaknya ikan mujair dan ikan salam juga terlihat ketika terjadinya peningkatan aktivitas gunung berapi yang ada di Danau Ranau.
Dengan menyemburkan mineral beracun serta sengatan aroma sulfur di keluarkan oleh kawah gunung berapi banyak ikan yang mati.
Dari ratusan ton ikan yang mati, banyak ditemukan ikan jenis mujair di Danau yang sebagian besar terletak di Kabupaten OKU Selatan tersebut.
Danau Ranau merupakan salah satu destinasi wisata unggulan Kabupaten OKU Selatan, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Bukit-bukit berjajar mengelilingi hamparan air kebiruan Danau Ranau membuat indah pemandangan.
Terlebih di sebarang tenggara terlihat kokoh Gunung Seminung, gunung api yang puncaknya sedikit kabur diselimuti awan.
BACA JUGA:5 Pesan Panglima TNI Kepada 833 Calon Perwira Remaja, Nomor 1 Bikin Merinding Mendegarnya
Danau Ranau yang miliki luas 11.250 hektare dengan kedalaman maksimum mencapai 220 meter tersebut terletak di dua provinsi.
Yakni Sumsel dan Lampung. Namun sebagian besar berada di wilayah Sumsel.
Danau Ranau sendiri merupakan kaldera hasil letusan dahsyat gunung api purba serta serangkaian proses tektonik yang menyertainya.
Evolusi geologi danau seluas 16x12, 5 meter itu bermula dari terbentuknya celungan akibat cesar pisah tarik.
Akibat proses tektonik tersebut muncul gunung api. Yakni Gunung Ranau dan Gunung Seminung.
Selain itu juga muncul beberapa semburan panas bumi, terutama sebelah tenggara.
Proses itu diikuti perkembangan kaldera-kaldera kecil dan peningkatan vulkanik yang kemudian memperluas kaldera tersebut. Kaldera tersebut kemudian runtuh.
Sejarah geologi menunjukkan erupsi dari kaldera Gunung Ranau terjadi sekitar 55.000 tahun silam.
Ditunjukkan oleh endapan hasil aliran piroklasik dan tuf setebal ratusan meter dengan luas mencapai 140 km persegi di sekitar Danau Ranau.
Konon pada akhir abad ke-19 Masehi hingga awal abad ke-20 Masehi kaldera tersebut masih menunjukkan aktivitasnya.
Yakni dengan menyemburkan mineral beracun serta sengatan aroma sulfur di keluarkan oleh kawah gunung berapi.
Selain mengakibatkan perubahan warna air Danau, aktivitas vulkanik tersebut juga menyebabkan banyaknya ikan dan biota penghuni danau tersebut mati.
Kejadian tersebut juga terjadi puluhan tahun terakhir. Yang menyebabkan, ribuan ikan mati. Kejadian tersebut sempat menghebohkan masyarakat.
Mulai tahun 1962, kemudian 1993, 1995, 1998 dan 2011.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: