Adik Bupati Muratara Tewas Dianiaya Diduga Buntut Pilkades, Massa Bakar Rumah Pelaku, Ini Kata Kapolres!

Adik Bupati Muratara Tewas Dianiaya Diduga Buntut Pilkades, Massa Bakar Rumah Pelaku, Ini Kata Kapolres!

AMANKAN LOKASI: Polisi sedang berada di rumah yang dibakar massa di Muratara.-ist-

Adik Bupati Muratara Tewas Dianiaya Diduga Buntut Pilkades, Massa Bakar Rumah Pelaku, Ini Kata Kapolres!

MURATARA, OKES.NEWS - Kasus penganiayaan yang menewaskan Abadi yang merupakan adik kandung Bupati Muratara, H Devi Suhartoni jelang Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di Desa Belani, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) pada Selasa (5/9) malam sekitar pukul 19.00 WIB berbuntut panjang.

Tak terima atas kejadian penganiayaan yang menyebabkan adik kandung Bupati Muratara meninggal dunia dan satu rekannya alami luka berat, massa langsung melakukan pembakaran dan pengrusakan rumah diduga pelaku.

Kapolres Muratara, AKBP Koko Arianto Wardani membenarkan korban meninggal dunia akibat penganiayaan berat adalah adik kandung Bupati Muratara.

“Semalam, saya langsung ke tempat kejadian untuk mengamankan lokasi. Alhamdulillah saat ini situasi sudah kondusif. Subuh tadi baru pulang, ini langsung stanbay lagi. Ada dua orang yang jadi korban, satu luka berat dan satu meninggal. Korban adik kandung Bupati,” kata Kapolres Muratara, AKBP Koko Arianto Wardani, Rabu (6/9) sekitar pukul 08.30 WIB.

BACA JUGA:Diduga Konflik Jelang Pilkades di Muratara Seorang Warga Tewas Dibacok

Kapolres Muratara, AKBP Koko Arianto Wardani juga membenarkan buntut kejadian tersebut, ada aksi pembakaran yang dilakukan massa diduga dari pihak korban ke rumah terduga pelaku.

Dikatahui, ada dua rumah yang menjadi amuk massa, Selasa (5/9) malam. Hal tersebut dilakukan diduga lantaran massa kesal akibat adanya penganiayaan tersebut yang diduga dilakukan Arwan dan Ariansyah.

"Kami saat ini masih melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku. Mohon doanya, dalam waktu dekat ini bisa tertangkap. Sedangkan oal masalah kronologis awal, latar belakang penganiayaan, masih kami selidiki," sambung AKBP Koko Arianto Wardhani.

AKBP Koko Arianto Wardhani mengaku kejadian penganiayaan tersebut diduga memang ada mengarah kepada buntut dari permasalahan jelang Pilkades serentak di Desa Belani.

BACA JUGA:Link Video Bacaleg Nasdem Viral di Media Sosial Trending

Namun, guna memastikan kebenarannya, pihak kepolisian akan memintai keterangan sejumlah korban dan lainnya.

"Ada sedikit sedikit ngarah ke situ (persoalan Pilkades). Tapi tidak semuanya ke sana, tentunya ada motif lain juga. Tapi akan kami selidiki lagi soal motif dan lain-lain. Harap maklum, kami semalan belum merespon, karena kejadiannya baru malam tadi," ungkap AKBP Koko Arianto Wardhani.

Wakapolres Muratara kompol I Putu Suryawan, bersama personil dan dibantu Koramil, saat ini masih mengamankan situasi di Desa Belani, Kecamatan Rawas Ilir Muratara.

"Saya dapat informasi, jenazah korban saat ini di bawa ke Kota Palembang untuk dimakamkan di sana, tapi kami kurang paham lokasi pemakamannya di mana," tambah AKBP Koko Arianto Wardhani.

BACA JUGA:Bukan Uang Inilah Aset Paling Aman Disimpan, Beli Sekarang Tahun 2024 Berpotensi Naik

Diberitakan sebelumnya, menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkdes) serentak 2023 di Kabupaten Muratara, Provinsi Sumsel, situasi mulai berlangsung panas.

Pasalnya, satu warga di Desa Belani, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara, Provinsi Sumsel, dinyatakan tewas akibat serangan senjata tajam.

Informasi dihimpun, kejadian berlangsung Selasa (5/9) sekitar pukul 19.00 WIB, korban yakni Abadi alias AB awalnya diinformasikan beserta kelompoknya tengah melakukan rapat internal.

Lalu datang terduga pelaku yakni Arwan dan Ariansyah, warga Desa Belani, kecamatan Rawas Ilir. Mereka berdua ingin bergabung dalam rapat internal tersebut, namun langsung di usir oleh korban.

BACA JUGA:Suguhkan Pemandangan Air Jernih dan Alami Dijuluki Warga Wisata Culcul

Diduga lantaran kecewa, kedua pelaku langsung keluar, namun kembali lagi sembari membawa sajam.

Tanpa tendeng aling aling, pelaku langsung menyerang korban, sehingga mengakibatkan korban kritis akibat luka sabetan sajam.

Setelah kejadian itu, Abadi langsung dilarikan ke pusat kesehatan terdekat yakni Puskesmas Bingin Teluk. Namun nyawa korban tidak tertolong atau meninggal dunia.

Suasana Desa Belani sempat mencekam, karena adanya serangan balik dari kelompok korban ke kelompok terduga pelaku.

BACA JUGA:Akhirnya, Sebulan Berlalu Yaumin Warga OKU Ditetapkan Tersangka BBM Ilegal

Informasi yang beredar di lapangan, jika kericuhan yang terjadi akibat tensi pelaksanaan Pilkades serentak yang akan berlangsung sebentar lagi di Desa Belani. (zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: