Demo di Batam Ricuh, 43 Orang Diamankan, Ada yang Posotif Narkoba

Demo di Batam Ricuh, 43 Orang Diamankan, Ada yang Posotif Narkoba

Aksi demonstrasi yang berlangsung di depan Kantor BP Batam, Senin (11/9/2023), berakhir dalam kericuhan. Foto: gegana--

Demo di Batam Ricuh, 43 Orang Diamankan Ada yang Posotif Narkoba

OKES.NEWS- BATAM, 12 September 2023 - Aksi demonstrasi yang berlangsung di depan Kantor BP Batam, Senin 11 Sepetmber 2023, berakhir dalam suasana panas dan berdampak kepada kericuhan. 

Massa yang menuntut pembatalan relokasi warga Rempang dan pembebasan tujuh tersangka dari demo sebelumnya, melemparkan berbagai benda ke arah kantor dan petugas keamanan.

Sebanyak 43 individu, semuanya laki-laki, diamankan oleh aparat keamanan yang terdiri dari Polda Kepulauan Riau dan Polresta Barelang. 

Dari total yang diamankan, lima orang terindikasi positif mengonsumsi narkoba, tiga di antaranya positif ganja dan dua lainnya terindikasi mengonsumsi sabu-sabu.

Kombes Pol. Nugroho Tri N S.H S I.K  M.H. selaku Kapolresta Barelang mengungkapkan bahwa akibat kericuhan ini, 22 personel gabungan mengalami luka-luka, dengan dua di antaranya harus dirawat di rumah sakit.

Penyebab utama kericuhan dipicu oleh sekelompok demonstran yang merasa tidak puas dengan respons Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, terhadap tuntutan mereka. 

BACA JUGA:Baru Jabat Kapolres Lubuk Linggau Didemo Pencopotan, Begini Tanggapan AKBP Indra Arya Yudha

Meski awalnya dijanjikan aksi akan berlangsung damai, situasi memanas ketika massa pendemo mulai melempar botol dan benda lainnya ke arah petugas dan kantor BP Batam.


Lokasi Pulau Rempang, Batam dan rencana relokasi --

Situasi semakin memburuk saat mereka melemparkan flare dan bom molotov, menyebabkan kerusakan pada gedung kantor, kantin, dan kendaraan yang parkir di sekitar lokasi. 

Beberapa pegawai BP Batam dan anggota kepolisian mengalami luka berat, termasuk luka robek di dahi.

Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol, Ariastuty Sirait, menyatakan kesedihannya atas aksi demo yang berujung kericuhan. 

Menurutnya, banyak masyarakat Rempang yang sebenarnya sudah mendaftar untuk program Hunian Tetap yang disediakan BP Batam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: