Ratusan Korban Investasi Future E-Commerce (FEC) Shopping Indonesia Rugi Miliyaran Datangi Polda Sumsel

Masing-masing tarik Rp1 juta, tapi dapatnya tidak full Rp1 juta karena ada biaya penarikan. “Balik modal juga belum, apalagi mau untung,” cetusnya.

Apalagi dari dua kali penarikannya itu, juga kembali dipakai top up. Sampai akun saldonya mencapai Rp10 juta.

“Rencananya baru mau tarik, kalau sudah pas dapat satu motor baru. Tapi sudah keburu kolaps,” sesalnya lagi.

Munawir menambahkan, begitu dapat kabar OJK telah mencabut izin FEC Shopping Indonesia, mereka jadi gusar.

Mereka yang peduli korban FEC, membentuk berbagai grup WhatsApp (WAG).

Dalam WAG yang diikuti Munawir, korbannya yang sudah mencapai 220 orang yang melisting jumlah kerugiannya.

“Totalnya Rp1 miliar lebih. Dari Muara Enim, Prabumulih, Palembang, OKI, Indaralaya. Ada juga Lombok, Bali, Jambi,” urainya.

BACA JUGA:Solusi Pembayaran Modern, Yuk Simak Cara Membuat QRIS, Anda Bisa Bergabung dengan 26,7 Juta Pengguna Aktif

Meski begitu, menurutnya masih banyak korban lain dalam grup WA itu yang melisting data kerugiannya.

“Tadi polisi Poldanya tidak sanggup print semua data bukti transfer di grup WA kami. Jadi disuruh lengkapi lagi, sama fotokopi KTP,” bebernya.

Ketua Peradi Pergerakan, Ricky MZ SH CPL, mengatakan pihaknya mendapatkan kuasa hukum dari dua korban asal Muara Enim itu, M Munawir dan M Hadi Mustofa.

”Sebenarnya tadi mau buat LP baru, berbeda dengan LP sebelumnya. Tapi masih harus lengkapi berkas,” katanya.

Dua korban asal Muara Enim itu, datang  mewakili 220 korban lainnya dengan  kerugian Rp1 miliar lebih sedikit. Menurut korban, awalnya mereka tergiur ikut bergabung bisnis FEC ini yang salah satu sebabnya karena ada promosi dari pejabat publik inisial AS. “Mereka melihat video-videonya itu, dan makin yakin lagi dengan ada launching FEC di Palembang,” katanya.

BACA JUGA:Persyaratan dan Cara Daftar Agen BRILink, Berikut Keuntungannya Hingga Hasilkan Jutaan Perbulan

Sebenarnya, sambung Ricky, para korban ngebet mau minta tanggung jawabnya AS, salah satu dugaannya sebab dia telah menikmati hasil dari bisnis FEC ini. “Melalui bonus-bonus yang telah diterimanya sebagai mentor,” tegasnya.(*)

Sumber: