Kapolres OKU Tegaskan Kasus Bundir Terkait Pinjol Bukan di Baturaja, ini Alasannya

Kapolres OKU Tegaskan Kasus Bundir Terkait Pinjol Bukan di Baturaja, ini Alasannya

--

Kapolres OKU Tegaskan Kasus Bundir Terkait Pinjol Bukan di Baturaja

BATURAJA -OKES.NEWS Kasus pria berinisial K yang mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri akibat teror dari Debt Collector (DC) Pinjaman Online (Pinjol) telah menjadi sorotan di dunia maya akhir-akhir ini.

Kejadian ini diduga terjadi di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU). Kapolres OKU, AKBP Arif Harsono, memberikan pernyataan terkait kejadian yang diduga terjadi di wilayah hukum Polres OKU. 

Menurutnya, dalam beberapa bulan terakhir, terdapat beberapa kasus bunuh diri yang kebanyakan disebabkan oleh masalah ekonomi. 

BACA JUGA:Kejam ! Bocah 7 Tahun di Malang Dianiaya Bapak, Ibu, Kakak hingga Nenek Sendiri

Namun, pihak berwenang tidak dapat mengidentifikasi pria berinisial K atau mengonfirmasi bahwa ini terkait dengan Pinjol.

"Memang ada kasus bunuh diri dengan latar belakang ekonomi. Namun, dari informasi yang diterima dari keluarga korban dalam beberapa kasus tersebut, tidak ada keterkaitan dengan Pinjol," kata Kapolres OKU setelah melaksanakan sholat Istisqa di Taman Kota Baturaja pada Jumat (29/09/23).

Menurut AKBP Arif, ada kemungkinan bahwa kasus ini terjadi di tempat lain, bukan di OKU. Dia juga mencatat adanya laporan tentang pesanan palsu dalam kasus tersebut, sementara wilayah mereka belum memiliki layanan Gofood atau Gojek.

Apabila kasus ini benar ada, Kapolres meminta keluarga korban untuk segera melaporkan ke Polisi agar dapat ditindaklanjuti.

"Kami siap menerima laporan jika ada, dan kami akan menindaklanjuti dengan serius," pungkasnya.

Kasus ini mencuat di Twitter setelah akun truth revealer mengklaim bahwa K telah mengalami teror dari DC Pinjol yang menyebabkan dirinya melakukan bunuh diri. 

BACA JUGA:Ariel Noah Klarifikasi Pernyataan Andika Soal Dikeluarkan:Kurang Berkontribusi

Lebih lanjut dalam cuitannya, dikatakan bahwa K adalah seorang honorer di salah satu kantor pemerintah dengan kontrak selama 5 tahun, dan dia dipecat karena telepon yang masuk ke kantor dianggap sangat mengganggu.

"Kasus ini sebelumnya telah ditangani oleh kepolisian. Polisi-lah yang menemukan surat terakhir yang ditulis oleh K," demikian pernyataan dari akun truth revealer. "Surat tersebut sangat jelas mengindikasikan bahwa tindakan dari DC telah merusak hidupnya," lanjut cuitannya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: