Ustad Adi Hidayat Menjawab : Apakah Amalan Pahala Bisa Diberikan Kepada Orang yang Sudah Meninggal Dunia?
Ustad Adi Hidayat-foto ist-
Apakah Pahala Bisa Diberikan Kepada Orang yang Sudah Meninggal Dunia? Ustad Adi Hidayat Menjawab Begini
OKES.NEWS - Sebuah pertanyaan menarik diajukan dalam sesi tanya jawab ketika seorang wanita ingin mengetahui apakah pahala dari bacaan Al-Qur'an yang dibacakan dapat disumbangkan kepada almarhum ayahnya.
Dalam merespons pertanyaan tersebut, Ustad Adi Hidayat dengan penuh kelembutan dan kehangatan pertama-tama memulai jawabannya dengan mendoakan ayahanda wanita yang bertanya.
Beliau mendoakan semoga ayahanda diterima dalam kebaikan, dan dosa-dosa diampuni serta mendapatkan anugerah terbaik di sisi Allah dalam sesi tanya jawab tersebut.
BACA JUGA:Doa Awal Tahun Baru yang Shahih Meminta Perlindungan Disepanjang Tahun 2024
Ustad Adi Hidayat melanjutkan dengan memberikan gambaran menyeluruh, menjelaskan bahwa masih banyak amalan yang dapat dilakukan oleh anak yang masih hidup dan pahalanya dapat mengalir kepada orang tua yang telah meninggal.
Dalam penjelasannya, beliau merujuk pada hadis dari kitab Muslim yang menyebutkan bahwa meskipun seorang manusia wafat dan terputus peluang amalannya, namun ada amalan-amalan tertentu yang pahalanya tetap mengalir.
Dalam penjelasan yang mendalam, Ustad Adi Hidayat mengungkapkan bahwa meskipun seseorang telah meninggal dunia dan tidak dapat lagi melakukan amalannya sendiri, terdapat tiga amalan khusus yang, jika dikerjakan oleh orang lain atau sudah dilakukan oleh individu tersebut sebelum wafat, pahalanya tetap mengalir.
Ustad Adi Hidayat mengungkapkan tiga amalan yang tetap mengalir pahalanya bahkan setelah seseorang meninggal dunia. Pertama, beliau menyebutkan tentang 'sadaqah jariyah,' perbuatan baik yang pahalanya terus mengalir.
BACA JUGA:Doa Anda Belum Terkabul? Cek Barangkali Inilah Penghalangnya
Sebagai contoh, jika sebelum wafat, almarhum dengan tulus memberikan sumbangan untuk membeli mushaf (cetakan Al-Qur'an) yang kemudian dikirimkan kepada para penghafal Al-Qur'an, pahala dari amalan tersebut akan terus mengalir meskipun almarhum telah meninggalkan dunia.
Ustad Adi Hidayat melanjutkan penjelasannya dengan merinci amalan kedua yang tetap mengalir pahalanya setelah seseorang meninggal dunia.
Beliau mencontohkan situasi di mana seseorang tidak mewakafkan apapun sepanjang hidupnya, tetapi anak yang masih hidup kemudian mewakafkan mushaf atau bacaan Al-Qur'an.
Menurut Imam Ahmad bin Hanbal, pahala dari bacaan tersebut tetap sampai kepada orang yang telah meninggal. Di sisi lain, Imam Syafi'i berpendapat bahwa bacaan itu sendiri tidak sampai, namun pahala dari amalan anak yang saleh mengalir kepada orang tuanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: