Lima Daerah di Sumsel Berstatus Darurat Bencana Bansor, OKU Termasuk?

Lima Daerah di Sumsel Berstatus Darurat Bencana Bansor, OKU Termasuk?

ilustrasi banjir dan longsor / ist sumatera ekspres-foto ist-

Lima Daerah di Sumsel Berstatus Darurat Bencana Bansor, OKU Termasuk?

SUMSEL - OKES.NEWS, Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumsel, potensi hujan masih akan terjadi hingga awal Mei mendatang dengan berbagai kategori intensitas.

Lima daerah di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) masih berstatus tanggap darurat bencana banjir dan longsor. Kelimanya pun melakukan perpanjangan status karena dampaknya masih akan terjadi hingga beberapa bulan ke depan.

Apalagi prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumsel, potensi hujan terjadi hingga awal Mei mendatang dengan berbagai kategori intensitas.

"Sebelum penetapan status tanggap darurat habis, lima daerah itu melakukan perpanjangan hingga akhir Maret-April," ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman. Kelima daerah yang menetapkan tanggap darurat tersebut, yakni Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Musi Rawas (Mura), Musi Banyuasin (Muba), Muara Enim, dan Kota Prabumulih.

BACA JUGA:27 Rumah Terdampak Banjir, BPBD OKU Ambil Langkah Darurat

BACA JUGA:Gunakan Perahu Karet, Penjabat Gubernur Sumsel Agus Fatoni Bantu Korban Banjir

Sementara 6 daerah lainnya menetapkan status siaga darurat, salah satu di antaranya Pemprov Sumsel. Sedangkan 5 lainnya, yakni Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Timur, Banyuasin, Ogan Ilir dan Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).

Untuk 7 daerah lainnya masih berproses, yaitu Ogan Komering Ilir (OKI), OKU Selatan, Lahat, Lubuk Linggau, Pagaralam, Palembang dan Empat Lawang. "Ada yang masih berproses di Biro Hukum, kecuali di OKI sudah proses di Sekda," ungkap Sudirman.

BMKG Sumsel sebelumnya memprediksi curah hujan tinggi masih akan terjadi hingga awal Mei. Pemda diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi banjir dan tanah longsor. "Februari sampai awal Maret masih akan terjadi hujan.

Kemudian akhir April hingga awal Mei kembali hujan. Masa peraliham musim kemarau terjadi akhir Mei," ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG, Nandang Pangaribowo.

Curah hujan tinggi di Muratara yang terjadi sejak Desember 2023 juga diprediksi BMKG masih akan berlangsung. Ia merincikan, Februari dan Maret potensi hujan dengan intensitas tinggi akan terjadi di wilayah Barat Sumsel. Namun peningkatan kewaspadaan juga harus dilakukan bagian Tengah dan Timur.

BACA JUGA:Banjir, Jalan Lintas Muba- Mura dan Pali- Mura Ditutup Sementara, Pengendara Bisa Lewat Jalur Ini !

BACA JUGA:27 Rumah Terdampak Banjir, BPBD OKU Ambil Langkah Darurat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: