Mahmoud Abbas Menerima Pengunduran Diri Mohammad Shtayyeh, Begini Perkembangan Terbaru di Gaza
Badan pangan PBB, WPF, menghentikan pengiriman bantuan ke Gaza Utara disebabkan serangan Israel yang meruntuhkan ketertiban sipil di wilayah tersebut. Masalah baru akan muncul kelaparan di Gaza Utara--
Presiden Palestina Menerima Pengunduran Diri PM Mohammad Shtayyeh, Begini Perkembangan Terbaru di Gaza
OKES.NEWS- Presiden Palestina Mahmoud Abbas, secara resmi menerima pengunduran diri Perdana Menteri Mohammad Shtayyeh dari jabatannya pada Senin 26 Februari 2024.
Pengunduran diri ini muncul di tengah eskalasi konflik yang belum pernah terjadi sebelumnya antara Palestina dan Israel.
Terutama terkait dengan agresi Israel di Jalur Gaza serta ketegangan yang meningkat di Tepi Barat dan kota Yerusalem.
Meskipun menerima pengunduran diri Shtayyeh, Presiden Abbas telah meminta agar Shtayyeh tetap menjalankan tugasnya sampai penggantinya ditunjuk secara permanen.
Sebelumnya, PM Shtayyeh telah secara resmi mengajukan pengunduran diri kepada Presiden Abbas pada 20 Februari 2024.
Alasannya bahwa situasi politik, keamanan, dan ekonomi Palestina semakin kompleks, terutama akibat agresi Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza.
"Saya mengajukan pengunduran diri pemerintah kepada Presiden Mahmoud Abbas pada 20 Februari 2024, dan hari ini saya menyerahkannya secara tertulis," kata Shtayyeh seperti dikutip oleh WAFA.
Dia menjelaskan bahwa keputusannya untuk mundur juga didorong oleh upaya Israel dalam kolonisasi, pembajakan keuangan Palestina, serta genosida yang dilakukan terhadap warga Palestina di Gaza.
Shtayyeh menegaskan komitmen Palestina untuk terus melawan pendudukan dan berjuang untuk mendirikan negara Palestina yang merdeka.
Selain itu, situasi kemanusiaan yang memburuk di Jalur Gaza semakin memperparah kondisi, dengan laporan mengenai krisis kekurangan gizi akut yang mengancam anak-anak dan wanita di wilayah tersebut.
BACA JUGA:Iran Kibarkan Bendera Hitam Simbol Duka Islam Syiah Atas Serangan Israel di Gaza
Organisasi kemanusiaan internasional seperti UNICEF dan World Food Programme (WFP) telah mengeluarkan seruan mendesak untuk intervensi segera guna mencegah dampak yang lebih buruk lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: