Tolak Merger! Orang Tua Wali TK-SD Xaverius Baturaja Gelar Aksi Unjuk Rasa, Minta Ketua Yayasan Diturunkan

Tolak Merger! Orang Tua Wali TK-SD Xaverius Baturaja Gelar Aksi Unjuk Rasa, Minta Ketua Yayasan Diturunkan

UNJUK RASA: Puluhan orang tua siswa dari TK-SD Xaverius di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), menggelar aksi unjuk rasa di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) OKU pada Senin, 1 Juli 2024. -FOTO: ERIS MUNANDAR- OKES-

Herbert juga menambahkan bahwa Dinas Pendidikan OKU telah berkoordinasi agar pihak yayasan tidak mengambil langkah yang dapat merugikan masyarakat OKU dari sisi jarak tempuh dan biaya pendidikan.

"Alasan defisit mereka tidak mau menerima, bahkan kami para alumni sempat ditunjuk-tunjuk dan pihak yayasan mengatakan bukan alasan defisit, kami bingung," ucapnya.

Orang tua berharap pihak yayasan bisa mempertimbangkan kembali dengan hati nurani saat mengambil  keputusan tersebut dengan melihat dampak yang akan ditimbulkan bagi siswa dan orang tua.

"Kami ingin anak-anak kami tetap belajar di lingkungan yang sudah mereka kenal dan nyaman. Kami berharap yayasan mendengarkan suara kami sebagai orang tua," tandasnya.

Pertemuan antara orang tua wali dan Ketua Yayasan berlangsung alot di dalam ruang Badan Musyawarah (Bamus) yang difasilitasi oleh anggota Komisi I DPRD OKU yang dipimpin oleh Naproni.

"Kami mengajak bapak-ibu untuk bermusyawarah bersama pihak yayasan untuk masuk ke dalam ruangan Bamus," ajak Naproni, anggota Dewan Komisi I DPRD OKU yang meliputi Bidang Sosial, Kesehatan, Pendidikan, dan Kebudayaan.

Namun, pertemuan yang berlangsung selama 2 jam ini terpaksa diskors, karena belum ada hasil kesepakatan yang dikeluarkan pihak Yayasan Xaverius Palembang terkait masa depan Sekolah TK-SD Xaverius Baturaja.

Hingga salah seorang orang tua siswa berteriak bahwa Ketua yayasan tidak memiliki hati nurani.

BACA JUGA:Rekomendasi Game Santai yang Menarik Dimainkan di Smartphone Saat Gabut

Sementara itu, Kabid SD Dinas pendidikan (disdik) Kabupaten OKU, Robbiyanto yang juga turut hadir dalam kegiatan tersebut mengaku jika memang ada surat yang masuk ke kantornya terkait akan adanya merger TK SD Xaverius Baturaja.

"Ada surat masuk, tapi kami menolak karna alasan kemanusiaan, karna masih ada setidaknya 200 siswa yang menempuh pendidikan di SD Xaverius," terang Robbi saat diwawancarai.

Dia mengatakan, meskipun, dalam hal ini pihak yayasan mempunyai hak untuk menutup sekolah. Namun memang perlu adanya koordinasi dan tetap mengikuti aturan yang berlaku. 

Sedangkan, pihak PT KAI selaku pemilik lahan yang digunakan untuk mendirikan sekolah Xaverius mengaku, bahwa  pihaknya belum ada kesepakatan dalam hal melakukan kenaikan harga sewa kepada pihak yayasan dalam waktu dekat ini. 

"Namun, memang ada nilai kontrak sewa lahan yang kami ketahui terhitung sejak 2021 dengan nominal Rp 225 juta untuk jangka waktu 5 tahun dan akan habis pada 2026 yang akan datang," urai Ranto Manager Pengusahaan Aset PT KAI Baturaja. 

BACA JUGA:Rekomendasi Parfum Brand Lokal Aroma Bunga yang Semerbak Untuk Wanita

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: