Inovasi Keren! Limbah Bisa Jadi Bahan Bakar Pesawat!

Inovasi Keren! Limbah Bisa Jadi Bahan Bakar Pesawat!

Argonne National Laboratory baru-baru ini membuat gebrakan dengan teknologi baru yang mengubah limbah menjadi bahan bakar terbarukan. (Foto biofuelscentral)--

OKES.NEWS - Argonne National Laboratory baru-baru ini membuat gebrakan dengan teknologi baru yang mengubah limbah menjadi bahan bakar terbarukan untuk penerbangan, yang disebut Sustainable Aviation Fuel (SAF).

Dilansir dari rdworldonline Dengan inovasi ini, emisi karbon di industri penerbangan dan maritim bisa berkurang hingga 70%.

Proses yang mereka gunakan disebut pengolahan limbah organik dengan bantuan metana (methane-assisted anaerobic digestion/MAAD).

Ini artinya, limbah organik dari tempat seperti pabrik bir dan peternakan susu diolah menjadi asam lemak yang bisa dijadikan SAF. Jadi, selain ramah lingkungan, proses produksi ini juga hemat biaya.

Fitur Utama Teknologi

Salah satu hal keren dari teknologi ini adalah kemampuannya untuk mengubah limbah menjadi energi yang berguna.

Alih-alih menambah masalah dengan emisi gas rumah kaca, limbah organik ini diolah menjadi bahan bakar yang lebih bersih.

Dengan metode ini, emisi gas rumah kaca dari penerbangan bisa berkurang hingga 70% dibandingkan dengan bahan bakar jet yang biasa kita kenal. Ini penting banget, apalagi karena industri penerbangan menyumbang sekitar 3% dari total emisi global.

BACA JUGA:NASA Luncurkan Europa Clipper Siap Buru Tanda Kehidupan di Jupiter!

BACA JUGA:RIP Liam Payne, Mantan Anggota One Direction

Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa proses ini tidak hanya bermanfaat untuk mengelola limbah, tetapi juga menghasilkan bahan bakar rendah karbon dengan harga yang mirip dengan bahan bakar jet konvensional.

Jadi, teknologi ini punya potensi pasar yang cukup menjanjikan.

Implikasi untuk Industri

Terobosan ini juga sejalan dengan tujuan besar yang ditetapkan oleh U.S. Department of Energy’s Sustainable Aviation Fuel Grand Challenge.

Mereka berharap bisa meningkatkan produksi SAF secara signifikan pada tahun 2030 dan memenuhi 100% permintaan bahan bakar jet komersial pada tahun 2050.

Teknologi ini dianggap sebagai langkah maju yang besar untuk mencapai tujuan tersebut, sekaligus mendukung keberlanjutan di sektor industri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: