Jembatan Alami Rusak Parah Tak Layak Dilintasi

Warga Desa Muara Sindang, Kecamatan Kisam Ilir, Kabupaten OKU Selatan mengeluhkan kondisi jembatan yang menjadi satu-satunya akses menuju ladang mereka alami rusak parah. (Foto: HOS)--
OKU SELATAN - OKES.NEWS - Warga Desa Muara Sindang, Kecamatan Kisam Ilir, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan mengeluhkan kondisi jembatan yang menjadi satu-satunya akses menuju ladang mereka.
Saat ini, jembatan tersebut dalam keadaan rusak parah dan dinilai tidak lagi layak digunakan, sehingga membahayakan aktivitas harian masyarakat yang mayoritas bergantung pada sektor pertanian.
Keresahan warga ini mencuat ke publik melalui unggahan akun Facebook bernama Puspa Mei pada 26 Mei 2025.
Dalam unggahannya yang disertai foto kondisi jembatan, ia menuliskan betapa khawatirnya masyarakat setiap kali melintasi jembatan itu.
“Rasanya ngeri-ngeri sedap kalau lewat jembatan itu,” tulisnya.
BACA JUGA:RUPTL PLN 2025–2034 Buka 1,7 Juta Lapangan Kerja, 91 Persen Diantaranya Green Jobs Energi Bersih
Masyarakat berharap Pemerintah Kabupaten OKU Selatan segera mengambil tindakan untuk memperbaiki jembatan tersebut sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Unggahan tersebut menuai berbagai tanggapan dari warganet. Sebagian menunjukkan kepedulian, namun ada pula yang mempertanyakan siapa yang seharusnya bertanggung jawab atas perbaikan tersebut.
Salah satu komentar menyebut bahwa jalan menuju kebun adalah tanggung jawab bersama warga dan seharusnya ditangani melalui gotong royong serta anggaran pemerintah desa, bukan kabupaten.
Menanggapi hal ini, seorang warga menjelaskan bahwa kewenangan kepala desa terbatas, terutama dalam hal pengelolaan Dana Desa (DD).
Ia juga mengungkapkan bahwa alokasi dana desa sering kali mengalami pemotongan dan perubahan prioritas karena banyaknya usulan dari masyarakat.
BACA JUGA:Cristiano Ronaldo Dikabrakan Tolak Perpanjangan Kontrak Senilai Rp7,3 Triliun
“Kepala desa memang pemegang keputusan di tingkat desa, tetapi tetap terikat oleh aturan pemerintah. Perbaikan jembatan ini rencananya akan diusulkan tahun depan. Untuk sementara, warga diminta bergotong royong,” tulisnya di kolom komentar.
Meski bersedia untuk bekerja sama secara swadaya, warga tetap berharap adanya perhatian dan bantuan nyata dari pemerintah daerah, mengingat peran vital jembatan tersebut bagi kelangsungan aktivitas pertanian di desa mereka. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: