PALEMBANG, OKES.NEWS - Sriwijaya FC harus menanggung beban denda Rp10 juta kepada PSSI atas ulah tidak terpuji suporternya saat melawan PSPS Riau pada laga lanjutan Liga 2 2023.
Komite Disiplin PSSI terpaksa menjatuhkan hukuman denda sebesar Rp10 juta lantaran suporter Sriwijaya FC dinilai menggunakan kata-kata melecehkan atau menghina perangkat pertandingan pada laga yang digelar di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Minggu (8/10/2023).
Diketahui, saat pertandingan tersebut, suporter Sriwijaya FC mengucap kata-kata umpatan kasar atau melecehkan wasit dan perangkat pertandingan.
Diantaranya, suporter meneriakan kata-kata anj**g yang ditujukan kepada wasit. Kata umpatan tersebut dilakukan berulang selama pertandingan berlangsung.
BACA JUGA:Kalahkan PSPS 4-2, Sriwijaya FC Langsung Lewati Dua Tim Raksasa di Klasemen Liga 2
“Klub Sriiwjaya FC melanggar kode disiplin PSSI tahun 2023 karena supporter Sriwijaya FC menggunakan kata-kata yang melecehkan dan atau menghina perangkat pertandingan dan diperkuat dengan dengan bukti-bukti yang cukup untuk menegaskan terjadinya pelanggaran displin,” tulis surat yang dilayangkan PSSI ditandatangani Ketua Komite Displin PSSI, Eko Hendro Prasetyo SH MH, 13 Oktober 2023.
Atas perbuatan tersebut, Sriwijaya FC dikenakan sanksi denda sebesar Rp10 .000.000. Itu sesuai dengan pada pasal 70 ayat 1 , ayat 4 dan lampiran 1 nomor 5 jo pasal 141 jo pasal 13 ayat 2 kode displin PSSI tahun 2023.
Pada putusan tersebut juga dinyatakan jika Sriwijaya FC melakukan pengulangan terhadap pelanggaran maka akan diberikan hukuman yang lebih berat.
“Terhadap keputusan ini tidak dapat diajukan banding sesuai dengan pasal 119 kode displin PSSI,” lanjut putusan tersebut.
BACA JUGA:Hasil Pertandingan Sriwijaya FC vs Semen Padang FC : 1-1 Bermain Imbang, Desak Yoyo Out
Denda tersebut bukan kali pertama diterima Laskar Wong Kito -julukan Sriwijaya FC- selama menjalani kompetisi Liga 2 2023.
Sebelumnya, tim juara double winner 2007 tersebut pernah menerima denda Rp10 juta lantaran, suporter melakukan pelemparan botol air mineral ke arah bench pemain saat lawan Semen Padang.
Diketahui, pada pertandingan melawan PSPS Riau, Sriwijaya FC menang dengan skor 4-2. Pada pertandingan tersebut, Sriwijaya FC sempat tertinggal lebih dulu.
Setelah gelandang PSPS Yudhi Aditya Prarama mampu menceploskan golnya pada menit ke-14.
BACA JUGA:Belfort Diragukan Tampil, Kekuatan Sriwijaya FC Terancam Keropos Lawan Semen Padang di Liga 2
Tertinggal satu gol membuat anak asuh Muhamad Yusup Prasetiyo langsung beringas. Mereka berusaha membalas ketertinggalan.
Akhirnya pada menit ke 39, penyerang Sriwijaya FC, Habibi Abdul Yusuf mampu ciptkan gol dan menyamakan kedudukan 1-1 hingga turun minum.
Pada babak kedua, Sriwijaya FC mencoba menaikan tensi permainan. Serangan demi serangan mencoba dibangun Herwin Tri Saputra dan kawan-kawan.
Hasilnya, pada menit ke-49, Sriwijaya bisa berbalik unggul setelah Irwanto Bajo sukses menceploskan golnya ke gawang PSPS. Skor berubah 2-1 untuk Sriwijaya FC.
BACA JUGA:Kurang Maksimal di Dua Laga Away, Sriwijaya FC Target Menang Lawan Semen Padang
Namun, keunggulan Sriwijaya FC tak berlangsung lama, setelah pemain PSPS Tri Rahmad Triadi ciptakan gol dan membuat kedudukan menjadi 2-2.
Tak mau menjadi bulan-bulanan fans fanatik mereka, Sriwijaya FC mencoba bangkit. Mereka tampil menekan dan akhirnya membuahkan hasil.
Itu setelah jelang in jury time, Sriwijaya FC sukses ciptakan dua gol. Yakni lewat gol Muhammad Rifqi pada menit ke-89, serta gol pamungkas dibukukan Rivaldi Bawuo pada menit 90-4.
Atas tambahan dua gol tersebut, Sriwijaya unggul 4-2 hingga pertandingan usai.
BACA JUGA:Jelang Pertarungan Sengit: Sriwijaya FC vs PSDS Deli Serdang Liga 2 Indonesia
“Ini kemenangan milik pemain. Mereka latihan keras jelang lawan PSPS. Bahkan, dalam seminggu ini mereka latihan hingga magrib,” ungkap Pelatih Sriwijaya FC, Muhamad Yusup Prasetiyo usai pertandingan.
Yoyo -sapaan Muhamad Yusup Prasetiyo- menambahkan, meski menang atas PSPS pihaknya tetap akan lakukan evaluasi.
Terutama di sekotor pertahanan. Lantaran di sektor tersebut beberapa kali gagal melakukan antispasi serangan lawan.
“Jika di pertandingan sebelumnya sektor penyerang yang kurang maksimal dan diberikan porsi latihan tambahan. Ini akan kami lakukan untuk pemain bertahan,” pungkas Yoyo. (gsm)