Konsumsi yang Manis Biang Keladi Diabetes, Bantahan soal ini mengejutkan banyak Orang
OKES.NEWS – Makanan manis sering kali dianggap sebagai biang keladi munculnya diabetes, namun para ahli menegaskan bahwa itu hanya sebagian kecil dari cerita. Meskipun pola makan yang tidak sehat dapat menjadi salah satu faktor risiko, penyebab diabetes sebenarnya lebih kompleks dan melibatkan banyak faktor lain.
Ahli gizi menjelaskan bahwa diabetes adalah penyakit multifaktorial, yang berarti tidak ada satu faktor tunggal yang menyebabkan seseorang mengidap diabetes.
“Makanan manis memang bisa mempengaruhi, tetapi faktor seperti genetika, gaya hidup, dan kondisi medis tertentu juga memiliki peran besar,” ujar dr. Dina Maulani, spesialis penyakit dalam.
Faktor Genetik Berperan Besar
Salah satu penyebab utama yang sering diabaikan adalah faktor genetik. Jika seseorang memiliki keluarga dengan riwayat diabetes, risiko mereka untuk terkena penyakit ini akan meningkat.
“Ini adalah faktor yang tidak bisa kita kendalikan, namun kesadaran akan risiko ini bisa mendorong kita untuk mengambil langkah preventif lebih awal,” tambah dr. Dina.
Kurang Aktivitas Fisik Meningkatkan Risiko
Selain genetik, gaya hidup yang kurang aktif juga mempengaruhi kemampuan tubuh dalam mengatur insulin, hormon yang penting untuk menjaga kadar gula darah. “Kebiasaan duduk terlalu lama, jarang berolahraga, ini semua membuat tubuh kurang sensitif terhadap insulin, yang pada akhirnya memicu diabetes,” jelasnya.
Kelebihan Berat Badan dan Lokasi Lemak Berpengaruh
Kelebihan berat badan, terutama akumulasi lemak di perut, juga meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2. “Bukan hanya soal berat badan, tetapi distribusi lemak di tubuh juga berperan. Lemak di sekitar perut bisa meningkatkan resistensi insulin,” kata dr. Dina.
BACA JUGA:BPD OKU Ingatkan Warga yang Tinggal di DAS Waspada Banjir
BACA JUGA:Respek Alter Ego, Aran Ungkap Lawan Tersulit Team Liquid ID di MPL ID S14
Faktor Usia dan Kondisi Medis
Selain itu, faktor usia juga memengaruhi risiko diabetes. Semakin tua seseorang, semakin besar kemungkinannya untuk mengembangkan penyakit ini. Kondisi medis tertentu seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan sindrom ovarium polikistik (PCOS) juga dapat meningkatkan risiko.