Honorer Dihapus, Kepala Sekolah: Operasional Sekolah Terganggu

Honorer Dihapus, Kepala Sekolah: Operasional Sekolah Terganggu

OKES.CO.ID, OKU – Kebijakan pemerintah yang akan menghapus tenaga honorer membuat kepala sekolah khawatir. 

Penyebabnya separuh dari jumlah tenaga pendidik (guru) dan tenaga kependidikan (non guru) di sebuah sekolah di Kabupaten OKU masih berstatus tenaga honorer. 

BACA JUGA: Sedih, Honorer Pemkab OKU Tak Dapat THR

Bila penghapusan tenaga honorer berlaku, maka operasional sekolah dan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) akan terganggu. 

Salah satu kepala SMP di Kabupaten OKU yang khawatir dengan penghapusan tenaga honorer ini adalah Hj Lely Julaisah SE. 

BACA JUGA: Diangkat PPPK, Masa Kerja Honorer Tidak Dihitung Lagi

Menurut wanita yang menjabat sebagai Kepala SMPN 6 OKU ini, pemerintah perlu mempertimbangkan pengabdian para tenaga honorer yang telah berlangsung bertahun-tahun. 

“Bagaimana dengan nasib mereka (bila tenaga honorer dihapus)? Semoga pemerintah merekrut tenaga honorer tersebut menjadi ASN/PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja),” kata Lely.

BACA JUGA: Sebelum Ambil SK, CPNS dan PPPK Wajib Vaksin

Di SMPN 6 OKU, jumlah tenaga honorer lebih banyak dari pegawai PNS. Sekolah yang terletak di kecamatan Peninjauan ini memiliki 33 tenaga honorer dan 21 pegawai PNS. 

Selain Lely, Kepala SMPN 16 OKU Sapto Surono SPd MM berharap pemerintah mempertimbangkan masa kerja dan pengabdian tenaga honorer. 

BACA JUGA: Gaji PPPK Jadi Beban Daerah, Ganggu APBD

Ia mencontohkan, operator sekolah yang merupakan tenaga honorer merupakan jantung sekolah. Tugas operator sekolah sangat vital. Salah satu tugas operator sekolah adalah memverifikasi dan validasi siswa.

“Bagaimana jika operator yang berstatus sebagai tenaga honor dihapus? Sekolah akan kewalahan,” tegas Sapto. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: