PAHALA BERBUAT BAIK TAKKAN TERHAPUS OLEH DOSA MENINGGALKAN PERINTAH AGAMA

Ust. Ahmad Yasin,S.H.I.,M.Pd.--
At-ta’ muru nannaasa bil birri wa tan sauna angfusakum wa angtum tatsluu nal kitaab’ afalaa ta’ qiluun (al-baqoroh: 44)
Maknanya: “Mengapa kalian menyuruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedangkan kalian melupakan diri kalian sendiri, padahal kalian membaca Kitab (Taurat)? Tidakkah kalian mengerti?” (QS al-Baqarah: 44).
Ayat ini konteksnya adalah mengingatkan Bani Isra’il akan beragam nikmat yang Allah anugerahkan kepada mereka dan menjelaskan keadaan mereka. Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma menjelaskan makna ayat di atas bahwa para pemuka agama Yahudi menyuruh pengikut-pengikut mereka untuk mengikuti Taurat sedangkan mereka sendiri menyalahinya, yaitu dengan mengingkari sifat-sifat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Pembaca yang budimanDiriwayatkan bahwa suatu ketika umat Islam pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: Seandainya kita diperintahkan untuk melakukan sesuatu, niscaya akan kita laksanakan. Lalu turunlah ayat:
Ya ayyuhal ladzi na aamanuu lima taquuluna maa laa taf a‘luu na, kaburo maqtan I’ndallohi antaquu luu maa laa taf a’luun
Maknanya: “Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kalian mengatakan sesuatu yang tidak kalian kerjakan? (Itu) sangatlah dibenci oleh Allah jika kalian mengatakan sesuatu yang tidak kalian kerjakan” (QS ash-Shaff: 2-3).
Dari Abu Shalih, ia berkata: Telah sampai berita kepadaku bahwa ayat ini turun berkaitan dengan perintah jihad. Seseorang berkata: “Aku telah berperang dan berjihad,” padahal ia tidak melakukannya. Kemudian Allah menurunkan ayat di atas sebagai nasihat yang sangat keras kepada mereka. Allah subhanahu wata’ala menceritakan perkataan Nabi Syu’aib ‘alaihis salam:
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: