PAHALA BERBUAT BAIK TAKKAN TERHAPUS OLEH DOSA MENINGGALKAN PERINTAH AGAMA

PAHALA BERBUAT BAIK TAKKAN TERHAPUS OLEH DOSA MENINGGALKAN PERINTAH AGAMA

Ust. Ahmad Yasin,S.H.I.,M.Pd.--

Wamaa uridu an akholifakum ilaa maa anhaakum a’nhu, in uriidu illal islaakha mas ta to’-t

 

Maknanya: “Aku tidak akan melarang kalian dari suatu perkara lalu aku melakukannya. Aku tidaklah bermaksud kecuali mendatangkan perbaikan bagi kalian sekuat yang aku mampu, (yaitu menyampaikan wahyu kepada kalian bukan memaksa kalian)” (QS Hud: 88)   

 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

 

Yukta birrojuli yaumal qiyaamah fayulaqqii finnaar, fatangdaliqu aqtaabi batnihi fayadzurru biha kama yadzurrul khimaar firrokhi, fayaj tami’a ilaihi ahlunnar, fayaquluuna, yafulaan, maalaka? Alam taku ta’muru bil ma’ruuf watanha a’nil mungkaar, fayaquulu, bal kunktu amuru bil ma’ruuf walaa atiihi, wan ha a’nil munkaar wa atiii hi. (muttafaqun a’laihi)

 

Maknanya: “Pada hari kiamat nanti akan didatangkan seseorang, lalu ia dilemparkan ke dalam neraka sehingga usus-usus dalam perutnya terburai. Lalu ia berputar-putar seperti keledai berputar-putar pada penggilingannya. Para penghuni neraka mengerumuninya seraya bertanya, “Wahai fulan! Kenapa kamu? Bukankah engkau dulu memerintahkan perbuatan baik dan mencegah perbuatan mungkar?” Ia menjawab, “Benar, dulu aku memerintahkan kebaikan tapi tidak melaksanakannya, dan aku mencegah kemungkaran tapi justru melakukannya.” (Muttafaq ‘alaih)   

 

Ketika perjalanan Isra’ dan Mi’raj, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melewati sekumpulan orang yang digunting bibir dan lisan mereka dengan gunting dari api. Nabi pun bertanya kepada Jibril. Jibril menjawab: Mereka adalah para penceramah dari umatmu yang mengatakan sesuatu yang tidak mereka lakukan (HR Ibnu Hibban)   

 

Seorang ulama besar di kalangan tabi’in, Abul Aswad ad-Du’ali rahimahullah berkata:

 

Laa tanha a’n khulqi wa ta’ tiya mitslah, a’ ron a’laika idz fa-a’lta a’dziim

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: