Belajar dari Peristiwa Penting pada Rabiul Akhir
Ahmad Yasin,S.H.I.,M.Pd. Dosen Pendidikan Agama Islam UNBARA, Pengurus NU OKU dan Penyuluh Agama Islam OKU.--
Khutbah I
الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَه لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Menjadi sebuah keniscayaan bagi kita umat Islam untuk senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah swt. Dengan keimanan, kita akan menjadi umat yang kuat dalam memegang prinsip dan keyakinan akidah serta mampu menjadi umat Islam yang semakin kuat dalam menjalankan ibadah. Dengan ketakwaan kita akan senantiasa berada pada jalur serta senantiasa taat pada aturan yang telah ditentukan dalam agama dengan menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Iman dan takwa menjadi modal penting dalam meneguhkan keislaman sehingga kita tidak akan menghadap Allah swt kecuali dalam keadaan Islam. Allah menegaskan perintahnya dalam Al-Qur’an surat Al Imran ayat 102:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُون
Artinya, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam”.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, Saat ini kita sudah memasuki bulan Rabiul Akhir atau ada yang menyebutnya dengan Rabi‘uts Tsani. Bulan ini adalah bulan ke-4 dalam kalender Hijriah yakni setelah bulan Rabiul Awwal dan sebelum bulan Jumadil Ula. Para ulama menyebut bahwa yang pertama kali memberi nama bulan ini dengan sebutan Rabiul Akhir adalah buyut kelima Rasulullah saw bernama Kilab bin Murrah. Pemberian nama ini terkait dengan peristiwa alam yakni musim rabi‘ atau musim semi yang terjadi di Jazirah Arab. Pada musim rabi’, tanaman dan rerumputan tumbuh subur dan pepohonan berbuah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: