Fakta Penggunaan Wajah Orang lain Sebagai Stiker WA Dapat dijerat Pidana dan Denda Rp 1.2 Miliar

ilustrasi-foto ist-
Damar menjelaskan foto memang termasuk kategori informasi elektronik, sehingga membuat stiker WA dari foto adalah salah satu bentuk mengubah informasi elektronik. Kendati begitu, Damar masih ragu di mana letak kejahatan mencatut foto seseorang menjadi stiker di WA.
Jika sekadar mengubah foto jadi stiker WA karena ditafsirkan mengubah informasi elektronik tanpa hak adalah tindakan pidana, maka semua orang bisa dipidanakan.
BACA JUGA:Kecelakaan Toyota Kijang Tabrak Truk Parkir di Baturaja, Begini Kondisi Pengemudinya
Dengan demikian, Damar menyarankan perlu dipastikan apakah tindakan yang dilakukan itu memiliki niatan jahat atau tidak.
Jika penggunaan tersebut disertai dengan niat jahat, seperti untuk menghina, mencemarkan nama baik, atau memeras, maka dapat dikenakan pidana.
Kesimpulan:
Tidak semua penggunaan wajah orang lain sebagai stiker WA dapat dijerat pidana.
Hanya jika penggunaan tersebut disertai dengan niat jahat, seperti untuk menghina, mencemarkan nama baik, atau memeras, maka dapat dikenakan pidana.
Penjelasan:
Pasal 32 ayat (1) UU ITE memang menyebutkan bahwa setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mengubah informasi elektronik milik orang lain dapat dipidana dengan pidana penjara paling lama delapan tahun dan/atau denda sebanyak Rp2 miliar.
Dalam konteks penggunaan wajah orang lain sebagai stiker WA, foto wajah orang tersebut dapat dikategorikan sebagai informasi elektronik milik orang lain. Namun, apakah penggunaan tersebut dapat dikategorikan sebagai tindakan pidana?
Jika sekadar mengubah foto jadi stiker WA karena ditafsirkan mengubah informasi elektronik tanpa hak adalah tindakan pidana, maka semua orang bisa dipidanakan. Hal ini tentu tidak masuk akal.
Dengan demikian, Damar menyarankan perlu dipastikan apakah tindakan yang dilakukan itu memiliki niatan jahat atau tidak. Jika penggunaan tersebut disertai dengan niat jahat, seperti untuk menghina, mencemarkan nama baik, atau memeras, maka dapat dikenakan pidana.
Misalnya, jika seseorang membuat stiker WA dengan wajah orang lain dan menyebarkannya secara luas dengan tujuan untuk menghina atau mencemarkan nama baik orang tersebut, maka tindakan tersebut dapat dikenakan pidana.
BACA JUGA:SIMAK!, Perbedaan Pelamar PPPK Umum dan PPPK Khusus Bagi CASN 2023
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: