Jumlah Korban Serangan Israel di Gaza Terus Bertambah

Jumlah Korban Serangan Israel di Gaza Terus Bertambah

--

Jumlah Korban Serangan Israel di Gaza Terus Bertambah

OKES.NEWS - Jumlah korban serangan Israel di Gaza terus bertambah. Pada Minggu (9/10/2023), Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan bahwa jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel bertambah menjadi 313 orang. Sebanyak 1.990 orang lainnya terluka.

Korban tewas terbaru ditemukan dari bawah reruntuhan rumah yang hancur di Khan Younis, di jalur Gaza selatan. Serangan Israel di Gaza telah berlangsung selama lebih dari dua minggu.

Serangan Israel di Gaza dipicu oleh serangan roket dari Hamas, kelompok militan Palestina yang menguasai Jalur Gaza. Serangan roket Hamas dibalas oleh serangan udara Israel yang menewaskan puluhan orang.

Pada Sabtu (8/10/2023), Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyerukan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Namun, Israel belum memberikan tanggapan atas seruan tersebut.

Kekhawatiran Mengenai Korban Anak-anak

Kematian dan luka-luka warga Palestina, termasuk anak-anak, menjadi kekhawatiran internasional. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak Israel untuk menghentikan serangan udara di Gaza.

"Saya sangat prihatin dengan korban sipil, termasuk anak-anak," kata Guterres dalam sebuah pernyataan. "Saya menyerukan Israel untuk menghentikan serangan udara di Gaza sesegera mungkin."

Uni Eropa juga mendesak Israel untuk menghentikan serangan udara di Gaza. "Kami menyerukan Israel untuk segera menghentikan serangan udara di Gaza," kata juru bicara Uni Eropa Josep Borrell. "Serangan ini tidak dapat dibenarkan dan harus dihentikan."

Tanggapan Israel

Israel mengatakan bahwa serangannya di Gaza menargetkan infrastruktur Hamas dan tempat-tempat peluncuran roket. Israel juga mengatakan bahwa Hamas menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia.

"Kami menargetkan infrastruktur Hamas dan tempat-tempat peluncuran roket," kata Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz. "Kami tidak menargetkan warga sipil," dikutip dari media 

Hamas membantah tuduhan Israel bahwa mereka menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: