Kasus Bully di UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi yang Sempat Viral Akhirnya Berujung Damai
Kasus Bully di UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi-ist-
OKES.NEWS - Lagi hangat di media sosial, kasus bullying mahasiswa terhadap mahasiswi saat naik lift di UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
Kronologinya dalam video yang viral tersebut, saat kedua mahasiswi, Cintria dan satu temannya berada di dalam lift, dan hendak naik ke lantai berikutnya.
Sayangnya, terdapat rombongan mahasiswa yang mengejek, mentertawai bahkan menjahili dua mahasiswi tersebut dari luar lift.
Saat hendak menutup pintu, rombongan mahasiswa tersebut menekan tombol untuk membuka sehingga pintu lift itu tidak bisa tertutup karena dicegah mereka.
BACA JUGA:Prediksi Pertandingan Kualifikasi Piala Eropa 2024 Italia vs Malta : Gli Azzurri Sudah Siapkan Pesta
Tentunya tindakan membuka pintu lift dengan paksa adalah tindakan yang berbahaya, dan dapat meningkatkan risiko kerusakan untuk lift tersebut.
Sepanjang pintu lift terbuka, rombongan mahasiswa tersebut mentertawai dua mahasiswi itu, hingga terdengar suara dari satu mahasiswa tersebut mengatakan “Terbully” dan rombongan yang lain tertawa.
Dalam video tersebut, nampak seorang mahasiswa berkemeja putih mendorong kotak sampah warna kuning yang hendak dimasukkan ke dalam lift “awas jok, jok” sahut temannya yang lain, nampak mempersilahkan kotak sampah kuning tersebut lewat, meskipun tidak jadi dimasukkan ke dalam lift.
“Ingat ya yang buli namanya Raja” teriak dari salah satu mahasiswa itu.
“Udah divideo kok” sahut mahasiswi yang merekam kejadian tersebut.
Karena merasa geram, Cintria berusaha mengakhiri situasi tersebut “Sudah lah!” ujar Cintria sambil menekan tombol lift untuk menutupnya.
Sayangnya, hal itu tidak digubris oleh rombongan mahasiswa dan mereka masih dengan sengaja menahan pintu lift tersebut agar tetap terbuka.
Dalam hal ini, video viral tersebut telah sampai ke Wakil Rektor III, UIN Jambi, Dr. Bahrul Ulum M.A.
BACA JUGA:Jalan Kaki Ternyata Bisa Turunkan Berat Badan dan Kurangi Risiko Diabetes
Bahrul Ulum mengatakan kedua belah pihak telah dimintai keterangan, dan bahwa kelima mahasiswa tersebut hanya berniat untuk memainkan sensor pada pintu lift yang tentunya sangat membahayakan. Hingga Cintria dan rekannya merasa terpojok.
Bahrul Ulum juga menyampaikan kepada mahasiswa, khususnya mahasiswa baru untuk lebih bijak dalam menggunakan sarana dan prasarana yang ada di kampus.
Termasuk dengan tidak melakukan tindakan yang mengganggu kenyamanan dan keselamatan.
Kelima mahasiswa ini pun telah berdamai dengan cintria dan rekannya pada kamis, (12/10) pukul 21.30 malam yang didampingi oleh pengurus DEMA-F.
Kelima mahasiswa tersebut telah diberi teguran dan diminta menandatangani surat perjanjian bermatrai mengakui kesalahannya.
Apabila terbukti mengulangi kesalahan dari kelimanya, mereka akan menerima sanksi mulai dari skors, pencabutan beasiswa hingga di drop out dari kampus akibat perbuatannya. (us)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: