Tahun 2024, Kemendes-DNN Jalin Kerjasama Program Berkaitan dengan Kemajuan Desa

Tahun 2024, Kemendes-DNN Jalin Kerjasama Program Berkaitan dengan Kemajuan Desa

POSE: Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT), Abdul Halim Iskandar, foto bersama dengan manajemen Disway national Network (DNN).-DNN-

JAKARTA, OKES.NEWS – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT), Abdul Halim Iskandar, menyambut hangat manajemen Disway national Network (DNN). Siap men-support program-program DNN, yang berkaitan dengan kemajuan desa.

“Yang kita butuhkan adalah bagaimana informasi  agar dana desa itu sampai ke masyarakat dan dirasakan masyarakat desa,” ucap Menteri Desa PDTT, Abdul Halim Iskandar, di Kantor Kemendes PDTT, Jakarta Selatan, Senin (27/11).

Dalam  silaturahmi dengan Menteri Desa PDTT, kemarin, dari DNN dipimpin Direktur Disway.id Tommy  C Gutomo, General Manager Sumatera Ekspres Hj Nurseri Marwah, GM Tangerang Ekspres.Rudi Susanto, Radar Lampung Sutanto dan Disway Jakarta Ito.

“Penggunaan dana desa itu, lewat Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa atau Musrenbangdes,” ulas Gus Halim, sapaan Abdul Halim Iskandar.

BACA JUGA:Lewat Musrenbangdes, Pemerintah Desa Totorejo Akomodir Aspirasi Masyarakatnya

Musrenbangdes melibatkan semua komponen masyarakat desa. Untuk menyetujui dan menyepakati skala prioritas pembangunan desa yang diajukan untuk tahun selanjutnya.

“Selain musrenbangdes, ada juga yang namanya musyawarah desa,” lanjut Gus Halim.

Yakni, untuk menciptakan keberlanjutan dalam program-program pembangunan di desa.

Mendes menyatakan pihaknya saat ini lebih menekankan kepada para kepala desa soal Musyawarah Desa (Musdes).

BACA JUGA:Kades di OKU DiImbau Kelola Dana Desa Transparan dan Akuntabel

Katanya, Musdes ini penting. Agar program yg dilaksanakan oleh desa itu. Dalam Musdes, masyarakat desa berdiskusi tentang bagaimana mengelola sumberdaya yang ada secara berkelanjutan.

“Sehingga program pembangunan dapat berjalan dengan baik dalam jangka panjang,” tuturnya.

Sebab menurut Gus Halim, desa itu berbeda. Pemerintahan berbasis masyarakat. Filisofinya jelas. Pendekatannya desa. TIdak bisa disamakan  dengan kabupaten.

“Sampai saat ini perangkat desa (kades) tidak berstatus. Dimasukkan PPPK tidak bisa, ASN juga tidak bisa,” ucapnya.

BACA JUGA:Targetkan 80 Persen Desa Berstatus DSBS

Karena itu, menurut Gus Halim, perlunya kolabarasi untuk bisa menyampaikan informasi-informasi mengenai desa.

“Saya akan mendukung, sekarang desain yang bagus program-program apa yang bisa disupport untuk DNN Group. Rumuskan lebih lanjut. Kita mulai awal 2024," ujar Gus Halim.

Sebelumnya, Tomny C Gautama menjelaskan bahwa sekarang ini DNN ada di semua provinsi di Indonesia. Terdata 100-an lebih media yang bergabung. Baik online, cetak, televisi dan radio. Diperkuat dengan medsos.

"Kita siap.mensiarkan seluruh kemajuan desa. Yang ikut audiensi ini dari Jabar, Sumatera, Jatim. Kami mohon support Pak Menteri PDTT," ujar Tommy.

BACA JUGA:Imbau Inventarisasi Aset Desa kepada Seluruh Kades di OKU Selatan

Misalnya program  desa percontohan, maka dari Kemendes PDTT ada yang mendampingi . Sehingga pesan kepada para kepala desa bisa tersampaikan.  

“Kami dari DNN, nantinya akan sering merepoti. Meminta Dirjen dan tim dari Kemendes PDTT, untuk me-support event-event kita,” imbuhnya.

Diketahui, Gus Halim menjabat sebagai Menteri Desa PDTT sejak 23 Oktober 2019. Baru-baru ini, dia menyetujui wacana peningkatan Dana Desa menjadi Rp 5 miliar per tahun.

“Desa itu semakin mandiri dan kebutuhan anggarannya juga semakin besar karena yang jadi bidang anggaran sudah semakin abstrak," katanya, belum lama ini.

BACA JUGA:Mantab, 2 Desa Wisata di Sumsel Dapat Bantuan Kemenparekraf Ini Pesan Sandiaga Uno

Dia meyakini penambahan dana desa juga penting untuk mengembangkan jaringan infrastruktur di desa, khususnya yang sangat tertinggal.

"Pertumbuhan ekonomi dan peningkatan SDM menjadi fokus, dua hal itu sangat prioritas untuk membangun desa. Nah kalau sangat tertinggal kan fokusnya lebih pada infrastruktur," ujarnya.

Ketika desa sudah mandiri, kecenderungan peningkatan infrastruktur itu sudah cukup. “Paling hanya untuk pemeliharaan, penambahan penambahan pada aspek aspek tertentu," pungkasnya. (dod/air)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: