Bidan di Pasaman Pertaruhkan Nyawa Demi Warga Sakit Seberangi Arus Deras Sungai Saat Jembatan Roboh

Bidan di Pasaman Pertaruhkan Nyawa Demi Warga Sakit Seberangi Arus Deras Sungai Saat Jembatan Roboh

Aksi seorang bidan desa di Pasaman, Sumbar, viral usai nekat seberangi sungai deras saat jembatan putus demi menolong pasien sakit. -istimewa-

Pasaman, OKES.NEWS - Di tengah lumpuhnya akses akibat ambruknya satu-satunya jembatan di Jorong Sinuangon, Batang Kundur, Kecamatan Dua Koto, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, sebuah aksi heroik menyentuh nurani publik. 

Seorang bidan desa menunjukkan arti sejati dari pengabdian, saat ia mempertaruhkan nyawanya demi menolong warga yang sakit.

Video viral yang diunggah akun Instagram @kaba.pasaman menampilkan sang bidan membawa tas medis di punggung, menuruni napal curam, dan menyeberangi sungai berlumpur dengan arus deras seorang diri, tanpa jembatan darurat, tanpa perahu, tanpa bantuan petugas.

Tak sedikit warganet yang memberi pujian, namun di balik kekaguman itu, terselip tanya: sampai kapan tenaga kesehatan di pelosok harus bertaruh nyawa untuk menjalankan tugas kemanusiaan?

BACA JUGA:Ketua Komisi II DPR RI Apresiasi Langkah Konkret Kementerian ATR/BPN

BACA JUGA:Warga OKU Timur Bawa Kabur Mobil Rental Lalu Digadaikan, Pelaku Ditangkap Polisi di Hotel Harmoni Baturaja

Runtuhnya Jembatan Batang Pasoman, satu-satunya penghubung vital wilayah tersebut, tidak hanya melumpuhkan mobilitas warga, tapi juga menjadi simbol kelalaian infrastruktur yang selama ini menghantui pelosok negeri.

"Ketika jembatan roboh, pengabdian tetap berdiri tegak," tulis akun tersebut menggambarkan perjuangan sang bidan.

Aksi ini menjadi tamparan halus bagi pemerintah, sekaligus panggilan keras akan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur dasar, khususnya di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Sebab, keterlambatan bukan hanya soal kenyamanan ini soal keselamatan, bahkan nyawa manusia.

Sampai berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi dari pihak Pemkab Pasaman terkait rencana pembangunan ulang jembatan. Sementara itu, warga dan tenaga kesehatan hanya bisa berharap pada keteguhan hati dan keberanian, seperti yang dicontohkan bidan Jorong Sinuangon pejuang kesehatan di ujung negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: