Dua Bocah Terseret Arus di Sungai Komering, Satu Tewas dan Satu Masih Hilang

Dua bocah terseret arus di Sungai Komering, satu tewas dan satu masih hilang. (Foto; Kholid/Sumeks)--
OKES.NEWS - Tragedi terjadi di aliran Sungai Komering, tepatnya di Desa Nikan, Kecamatan Madang Suku III, Kabupaten OKU Timur, pada Minggu (19/10) sore.
Dua anak, Ilham Aji Pratama (12) dan Sailan (13), dilaporkan tenggelam setelah terseret arus deras.
Camat Madang Suku III, Heri Kurniawan, membenarkan peristiwa nahas tersebut. Ia menyebut kedua korban merupakan warga Desa Karya Makmur yang tengah bermain di sungai bersama dua teman mereka.
“Benar, dua anak dilaporkan tenggelam. Satu sudah ditemukan meninggal dunia, sementara satu lagi masih dalam proses pencarian oleh tim gabungan dan warga,” ujarnya, Selasa (21/10).
Insiden berawal sekitar pukul 14.30 WIB, ketika empat bocah — Ilham, Sailan, Muhamad Alfarizi (13), dan Taufik (15) — sedang mandi di tepi Sungai Komering. Sekitar pukul 15.00 WIB, Ilham tiba-tiba terseret arus dan tenggelam.
BACA JUGA:Kemenag Sumsel Evaluasi Mutu Pendidikan Agama di MAN 1 OKU Selatan
Melihat temannya hanyut, Sailan spontan mencoba menolong. Namun nahas, ia justru ikut terseret arus kuat dan menghilang.
Sementara itu, Alfarizi yang panik segera berlari memanggil Taufik yang sedang memancing tidak jauh dari lokasi.
Keduanya kemudian meminta pertolongan warga. Kepala Desa Nikan bersama masyarakat langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Madang Suku II dan Camat Madang Suku III.
Tak lama berselang, personel Polsek, BPBD, Basarnas, serta warga setempat turun melakukan pencarian.
Sekitar pukul 17.00 WIB, atau dua jam setelah kejadian, jasad Ilham ditemukan sekitar satu kilometer dari lokasi awal tenggelam, dalam kondisi sudah tak bernyawa.
BACA JUGA:Rayakan Setahun Pemerintahan Prabowo–Gibran, Adakan Doa Bersama dan Santunan Anak Yatim
Sementara itu, hingga Selasa (21/10) siang, korban kedua, Sailan, belum berhasil ditemukan. Pencarian masih terus dilakukan oleh aparat gabungan bersama warga.
Sungai Komering di wilayah tersebut memang kerap dijadikan tempat mandi dan mencuci (MCK) oleh masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: