OKES.NEWS - Musim panas yang terik bukan hanya membuat manusia gerah, tapi juga bisa membuat mobil listrik 'berkeringat'.
Dilansir dari insideevs sebuah studi terbaru mengungkap fakta menarik tentang bagaimana cuaca panas dapat mempengaruhi jarak tempuh kendaraan listrik, membuat pemilik EV perlu lebih cermat dalam merencanakan perjalanan mereka.
Penelitian yang Mengejutkan
Recurrent, sebuah perusahaan analitik, baru-baru ini melakukan studi dengan menganalisis data baterai dari 7.500 kendaraan listrik.
Hasilnya cukup mengejutkan: dalam cuaca yang sangat panas, mobil listrik bisa kehilangan hingga 31% dari jarak tempuh yang diiklankan.
Bayangkan, Anda berencana melakukan perjalanan 300 km, tapi tiba-tiba mobil Anda hanya mampu menempuh 207 km!
BACA JUGA:Julian Alvarez Digoda Arsenal, Guardiola Tidak Senang
BACA JUGA:Seorang Wanita di OKU Diduga Tewas Ditabrak Kereta Api dalam Kondisi Mengenaskan
Mengapa Hal Ini Terjadi?
Penyebab utamanya adalah penggunaan AC yang intensif. Ketika suhu di luar mencapai 38°C, dibutuhkan energi yang cukup besar untuk mendinginkan kabin mobil.
Energi ini diambil dari baterai utama, yang akhirnya mengurangi jarak tempuh kendaraan.
Recurrent memaparkan data menarik tentang hubungan antara suhu lingkungan dan penurunan jarak tempuh:
Pada 24°C: Tidak ada penurunan jarak tempuh, Pada 27°C: Penurunan 2,8%, Pada 29°C: Penurunan 3,5%, Pada 32°C: Penurunan 5%, Pada 35°C: Penurunan 15%, Pada 38°C: Penurunan 31%.
Semakin besar perbedaan antara suhu luar dan suhu yang diinginkan di dalam kabin, semakin banyak energi yang dibutuhkan, yang berakibat pada penurunan jarak tempuh yang lebih signifikan.
BACA JUGA:Sering Dianggap Sampah, Ternyata Kulit Pisang Miliki Banyak Manfaat