Hati – Hati Ayam Kampung Banyak Mati
Foto: Ilustrasi. (*)--
Untuk meneguhkan diagnosa penyakit apa yang menyerang kedua jenis unggas tersebut sebenarnya diperlukan sampel yang dikirim ke laboratorium, tetapi kalau berdasarkan tanda – tanda klinis yang didapatkan memang dapat ditarik diagnosa sementara dengan kata suspeck (diduga) : bisa disebabkan oleh agen virus dan bakteri.
BACA JUGA: IGTKI PGRI OKU Gelar Rapat Bulanan
Penyakit yang disebabkan oleh virus yang diduga menyerang unggas tersebut adalah Avian influenza (flu burung), IB (Infectius Bronchitis), ILT (Infectius Laringo Tracheitis).
Dari ketiga penyakit tersebut, penulis susah untuk menentukan secara pasti apa yang menyebabkan penyakit pada unggas tersebut karena tidak adanya sampel yang dikirim ke laboratorium sebagai peneguh diagnosa.
Tetapi penulis akan mengulas tentang penyakit yang paling berbahaya dan bisa menular dari hewan ke manusia (zoonosis), yaitu flu burung (AI).
Flu burung merupakan penyakit zoonosis nomor dua yang menjadi prioritas pemerintah untuk dikendalikan setelah rabies.
BACA JUGA: Harga BBM Naik, Masyarakat : Tak Berpihak ke Masyarakat Ekonomi Lemah
Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten OKU juga mempunyai tim yang bertugas untuk mengendalikan penyebaran flu burung yang ada di wilayah Kabupaten OKU.
Langkah – langkah yang bisa diambil oleh warga masyarakat Kabupaten OKU jika mengetahui unggas peliharaannya mati mendadak, jumlahnya banyak, dalam waktu yang singkat adalah segera melaporkan kejadian tersebut kepada dinas terkait.
Apabila bangkai unggas tersebut masih baru (mati kurang dari 6 jam) dan belum berbau busuk masukkan ke kantong rangkap dua dan segera menghubungi petugas atupun aparatur pemerintah desa agar segera melapor ke dinas yang terkait.
Untuk pengendalian wabah Flu Burung ada dua cara yang dilakukan yaitu dengan cara vaksinasi dan desinfeksi.
BACA JUGA: Kunjungan Menteri Erick, BNI Amsterdam Tangkap Peluang Pasar Global
Untuk vaksinasi sementara ini pada peternakan sektor 4 (backyard) tidak bisa dilakukan karena ayam pada sektor tersebut sebagian besar tidak dikandangkan 24 jam penuh.
Hal ini dapat menyebabkan penyebaran virus flu burung secara cepat karena ayam yang divaksin tersebut dapat menularkan ke ayam lain yang bebas diliarkan tetapi tidak divaksin, lewat kontak langsung ataupun tidak langsung.
Untuk pencegahannya selain vaksinasi peternak dianjurkan meningkatkan biosecurity dan desinfeksi pada kandangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: