Hasil Tambang Pasir Sedikit, Pasokan Menipis Ternyata ini Penyebabnya

MARTAPURA- OKU.NEWS, Kesulitan dalam menambang pasir saat ini dirasakan oleh para penambang pasir di sungai yang terletak di kawasan Desa Tanjung Kemala, Kecamatan MARTAPURA OKU Timur.

Permasalahan tersebut dirasakan dari dampak aliran sungai yang kecil dari hulu sungai sehingga tidak mampu membawa pasir.

Hal itu lantaran, saat memasuki musim kemarau dapat menyulitkan masyarakat yang sehari-hari beraktifitas sebagai penambang pasir di 

Selain penambang pasir, penambang koral juga mengalami kesulitan untuk mendapatkan koral karena pengaruh debit air yang sangat kecil.

Junaidi (25) salah satu penambang pasir di Desa Tanjung Kemala ketika dibincangi membenarnya bahwa sulitnya mendapatkan pasokan pasir.

BACA JUGA:Pemkab OKU Timur Pamerkan Pakaian Ningrat Suku Komering

Debit air di Sungai Komering diduga merupakan faktor kendala  keterbatasan hasil yang menyebabkan aliran pasir tidak begitu banyak.

“Biasanya menambang pasir itu disedot. Pasirnya memenuhi lubang yang dibawa oleh arus. Kalau alirannya kecil pasir tidak memenuhi lubang yang akan disedot. Kadang harus menunggu lama baru mendapatkan pasir,” katanya.

Ia menjelaskan, jika saat musim penghujan mesin penyedot tidak pernah berhenti hingga pasokan pasir penuh, berbeda dengan saat musim kemarau.

BACA JUGA:ASTAGHFIRULLAH, Gadis asal Sulteng Diduga Digilir Oknum Brimob dan 10 Lelaki Termasuk Kades

Mesin sedot hanya hidup beberapa jam saja dengan hasil yang sangat minim dan langsung diambil oleh pembeli.

“Tidak sempat banyak. Air kecil jadi pasir yang bisa disedot sedikit. Itu juga kadang sudah dipesan. Namun harga tidak naik Rp 25.000 per kubiknya, Jadi penghasilan menurun drastis sejak musim kemarau ini,” katanya.

Sementara, Didi (43) penjual pasir menyampaikan, jika belum musim kemarau biasanya dalam satu hari ada sekitar 10 mobil yang keluar masuk untuk memuat pasir.

BACA JUGA:Harga Emas Turun Tapi Pembeli Sepi, Ini Penyebabnya

Sumber: