Horas, Yuk ke Danau Toba Lewat Tol KUTEPAT, Semoga Cepat Beroperasi Ya Jalan Tol Trans Sumatera Ini

Tol KUTEPAT- Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat--
Progres pembangunan pada Seksi 3 (Tebing Tinggi - Serbelawan) mencapai 83,21%, Seksi 4 (Serbelawan - Pematang Siantar) mencapai 66,33%, dan Seksi Junction mencapai 88,52%.
Perusahaan akan memaksimalkan pekerjaan pada Seksi 3 dan 4 agar Sumatera Utara segera terhubung dengan Kawasan Pariwisata Strategis Nasional (KSPN) Danau Toba.
Mempercepat menuju destinasi Danau Toba --
Yuk Ke Danau Toba, Mengapa Orang tertarik ke Danau Toba?
Ya, Danau Toba adalah danau alami yang memiliki ukuran besar dan terletak di Indonesia. Danau ini terbentuk di dalam kaldera gunung supervulkan.
Dengan panjang sekitar 100 kilometer, lebar 30 kilometer, dan kedalaman mencapai 508 meter, Danau Toba merupakan salah satu danau terbesar di Indonesia dan juga danau vulkanik terbesar di dunia.
Danau Toba terletak di tengah pulau Sumatra bagian utara, dengan ketinggian permukaan sekitar 900 meter di atas permukaan laut. Wilayah danau membentang dari 2.88°N 98.52°E hingga 2.35°N 99.1°E.
Danau ini terbentuk akibat letusan gunung berapi super yang terjadi sekitar 69.000 sampai 77.000 tahun yang lalu, dengan metode penanggalan terkini menetapkan letusan tersebut terjadi sekitar 74.000 tahun yang lalu.
Letusan ini merupakan letusan eksplosif terbesar dalam 25 juta tahun terakhir.
Dampak dari letusan gunung berapi Toba ini berdampak besar bagi populasi manusia di seluruh dunia.
BACA JUGA:Penutupan Sementara Tol Bengkulu-Taba Penanjung Ditunda, Hutama Karya Minta Maaf
Letusan tersebut diyakini telah menewaskan sebagian besar manusia yang hidup pada saat itu dan menyebabkan penyusutan populasi di Afrika Timur-Tengah dan India, yang kemudian memengaruhi genetika populasi manusia di seluruh dunia hingga saat ini.
Para ilmuwan meyakini bahwa letusan Toba memicu musim dingin vulkanik yang menyebabkan penurunan suhu global antara 3 hingga 5 °C, bahkan hingga 15 °C di daerah lintang tinggi.
Meskipun penelitian di Danau Malawi di Afrika Timur menemukan endapan debu letusan Toba, namun tidak ditemukan bukti perubahan iklim yang signifikan di Afrika Timur.
Selain sejarah danau yang mencengangkan, Danau Toba juga menjadi tempat tragis terjadinya musibah pada tanggal 18 Juni 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: