Alumni Iuran Bangun Pagar Roboh di SMAN 1 OKU
Pj Bupati OKU, Teddy Meilwansyah yang juga Ketua Ikatan Alumni SMAN 1 OKU beserta alumni lainnya meninjau langsung pagar yang roboh. (Foto: istimewa)--
Alumni Iuran Bangun Pagar Roboh di SMAN 1 OKU
BATURAJA – OKES.NEWS, Pagar di sekitar SMAN 1 Ogan Komering Ulu (OKU) yang ambruk akan segera mendapatkan perbaikan.
Pembangunan pagar tersebut rencananya tidak akan menggunakan anggaran daerah, melainkan didanai melalui donasi dari para alumni SMAN 1 OKU yang telah tersebar di pelbagai daerah.
Ketua Ikatan Alumni SMAN 1 OKU, Teddy Meilwansyah SSTP MM MPd, yang juga menjabat sebagai Pj Bupati OKU, menyampaikan hal ini saat melakukan kunjungan ke SMAN 1 OKU bersama sejumlah alumni lainnya.
Kejadian ambruknya pagar terjadi pada Rabu, 21 Februari 2024 sore setelah hujan lebat mengguyur Kota Baturaja.
BACA JUGA:Hujan Deras, Tiga Desa Terjadi Longsor
Material pagar yang roboh berserakan di pinggir jalan, menyulitkan kendaraan roda empat melintas, sementara di sisi jalan terdapat tanah dengan kontur jurang.
Teddy menerima kabar mengenai robohnya pagar dari ketua komite SMAN 1 OKU. Sebagai alumni dan mantan siswa SMAN 1 OKU, Teddy merasa memiliki tanggung jawab dan perhatian terhadap sekolah tersebut.
Bersama teman-teman alumni dan pihak komite, mereka akan melihat langsung kondisi pagar yang roboh dan bekerja sama untuk memperbaikinya.
"Kami sebagai alumni yang pernah menimba ilmu di sekolah ini harus punya perhatian. Maka itu kami tergerak bersama teman-teman alumni untuk meninjau kondisi pasca terjadinya bencana kemarin," kata Teddy, Jumat, 23 Februari 2024.
Para alumni, lanjut Teddy akan menanggulangi bersama melalui urunan para alumni sehingga pagar tersebut segera dibenahi, termasuk memperbaiki lapangan yang dikabarkan banjir di SMAN 01 OKU.
"InsyaAllah kami tidak akan memberatkan sekolah dan membebani pemerintah. Semua akan kami lakukan melalui donasi dari para alumni," ujarnya.
Sementara itu, Inspektur IV Ditjen Kementrian ESDM Dr Muhamad Idris Froyoto Sihite yang juga alumni di sekolah itu mengatakan langkah ini adalah sebagai bukti bahwa tidak semuanya harus dibebankan kepada pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: