Panel Surya Ciptaan Shanhui Fan Ini Bisa Menghasilkan Listrik di Malam Hari!
Panel surya yang bisa menghasilkan listrik di malam hari (Foto via www.ecoticias.com)--
OKES.NEWS - Shanhui Fan, seorang insinyur dari Universitas Stanford, baru saja menciptakan terobosan keren dalam teknologi energi terbarukan.
Dia berhasil mengembangkan panel surya yang bisa menghasilkan listrik di malam hari! Caranya? Dengan memanfaatkan pendinginan radiatif, sebuah proses alami di mana panas dari permukaan bumi berpindah ke luar angkasa, terutama saat malam hari yang cerah.
Fan menjelaskan, “Kami telah membangun perangkat pertama yang suatu hari bisa menghasilkan dan menghemat energi, di tempat yang sama dan pada waktu yang sama, dengan mengontrol dua sifat cahaya yang berbeda.”
Shanhui Fan (kiri) seorang insinyur dari Universitas Stanford, baru saja menciptakan terobosan keren dalam teknologi energi terbarukan. Dia berhasil mengembangkan panel surya yang bisa menghasilkan listrik di malam hari! (Foto L.A. Cicero)--
Bagaimana Panel Ini Bekerja
Panel surya malam ini menggunakan generator termoelektrik yang dipasang pada panel surya khusus.
Generator ini menangkap panas yang dipancarkan ke luar angkasa, yang bisa menghasilkan sekitar 50 miliwatt per meter persegi di malam hari.
Walaupun jumlahnya jauh lebih kecil dibandingkan panel surya di siang hari yang bisa menghasilkan 200 watt per meter persegi, energi ini cukup untuk menghidupkan perangkat kecil seperti lampu LED atau sensor lingkungan.
BACA JUGA:Timnas Indonesia Makin Keren! Maarten Stekelenburg Bakal Jadi Pelatih Kiper di Bawah Kluivert!
Teknologi ini bisa jadi solusi energi yang ramah lingkungan untuk daerah-daerah yang jauh dari akses listrik.
Selain itu, panel ini bisa berfungsi sebagai pelengkap untuk panel surya di siang hari, membantu memenuhi kebutuhan energi saat malam.
Potensi dan Harapan ke Depan
Fan yakin teknologi ini masih bisa berkembang lebih baik lagi.
Inovasi ini bisa jadi solusi hemat biaya untuk kebutuhan energi kecil tanpa harus bergantung pada baterai.
Dengan temuan ini, Fan menunjukkan bahwa pendinginan radiatif bisa menjadi cara baru untuk menyediakan energi terbarukan yang lebih mudah diakses.
Ke depan, teknologi ini bisa memberi manfaat besar, terutama di daerah-daerah yang selama ini sulit dijangkau listrik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: