Menurut Tri, penurunan penjualan hewan kurban berkemungkinan disebabkan faktor ekonomi yang hingga saat ini masih belum pulih pasca pandemi Covid -19. Sehingga mempengaruhi daya beli masyarakat. Ditambah lagi dengan maraknya temuan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan.
"Dengan maraknya wabah ini, sehingga terjadi pengetatan untuk pengiriman hewan kurban dari dan keluar daerah termasuk kabupaten OKU. Hal ini untuk mengantisipasi terjangkitnya wabah PMK ini di kabupaten OKU," pungkasnya. (lee)