Artinya, kata Yones, setelah Ahmad Usmarwi Kaffah dilantik sebagai wakil bupati Muara Enim, dia tercatat sebagai kepala daerah kelima setelah Ahmad Yani, Juarsah, H. Nasrun Umar (HNU) dan Kuniawan.
Setelah sisa masa jabatan Wakil Bupati Muara Enim Ahmad Usmarwi Kaffah habis.
Gubernur mengangkat kembali Penjabat (Pj) Bupati Muara Enim untuk mengarahkan roda pemerintahan.
“Jadi Muara Enim akan ada enam kepala daerah. Sebenarnya tidak masalah siapa yang menjadi kepala daerah. Pertanyaannya, optimalkah implementasi program pembangunan visi dan misi Kabupaten Muara Enim dengan sisa masa jabatan 2018-2023,” tandasnya.
Menurutnya, tidak semudah membalikkan telapak tangan dalam menjalankan program pembangunan visi dan misi.
Apalagi mengingat sisa masa jabatan kepala daerah hanya hitungan bulan.
“Tidak cukup hanya mengandalkan kemampuan komunikasi, cerdas tanpa tanggung jawab, berprinsip, teguh, amanah, motivator dan pencipta pembangunan serta mengayomi seluruh lapisan masyarakat sehingga dapat berdampak pada krisis kepercayaan terhadap kepala daerah,” katanya.
Yones Tober berharap kepada daerah Kabupaten Muara Enim selanjutnya dapat membangun Kabupaten Muara Enim lebih baik lagi kedepannya sehingga program-program pembangunan yang tertuang dalam visi misi politik kepala daerah dapat dilaksanakan.
keberhasilan