Jepang-Tiongkok Kelola Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Lumut Balai Unit 2

Jepang-Tiongkok Kelola Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Lumut Balai Unit 2

Pembangkit Listrik panas lumut Balai Muara Enim, pembangkit ini salah satu unggulan pemerintahbkarena panas bumi yang dimiliki cukup besar.--

Jepang-Tiongkok Kelola Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Lumut Balai Unit 2 Muara Enim-okes.news- PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (IDX: PGEO) terus membuktikan komitmennya untuk mengembangkan potensi panas bumi di Indonesia.

Ini terkihat dengan adanya groundbreaking proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit 2 di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel) 19 Desember 2023.

Pembangunan ini merupakan langkah maju dalam upaya meningkatkan kapasitas panas bumi di Area Lumut Balai menjadi 110 MW, dengan penambahan 55 MW dari unit baru ini.

Menurut Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, mengapresiasi pencapaian ini sebagai langkah nyata dalam mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan di Indonesia.

BACA JUGA:Kerusuhan Pecah Warga dan Perusahaan Tambang Batubara

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Tbk, Julfi Hadi, menekankan peran proyek ini dalam mencapai visi Perseroan menjadi 1 GW company dan mendukung target bauran energi nasional 23% pada 2025 dan net zero emission pada 2060.

PLTP Lumut Balai Unit 2, yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional.

Diharapkan beroperasi pada akhir tahun 2024 dan memiliki potensi pengurangan emisi hingga 581.784 tCO2eq/tahun.

Proyek ini dikelola melalui kolaborasi antara Indonesia dengan negara-negara Indo-Pasifik, termasuk Jepang dan Tiongkok, dengan Mitsubishi Corporation, SEPCO III Electric Power Construction Co, Ltd. (SEPCO III), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. sebagai mitra pengembangan.

BACA JUGA:Ini Komitmen Chevron dan Pertamina Geothermal Energy dalam Eksplorasi Panas Bumi di Sumsel

Ditambahkan Julfi, proyek ini telah mendapatkan stimulus pendanaan dari Japan International Cooperation Agency (JICA) sebesar US$155 juta.

Selain Lumut Balai Unit 2, Pertamina Geothermal Energy juga tengah mengembangkan proyek panas bumi lainnya, termasuk Hululais (Unit 1 dan 2) sebesar 110 MW serta optimalisasi teknologi binary di area-area existing.

Dengan upaya-upaya ini, Pertamina menunjukkan komitmennya dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dan berkontribusi langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s).

Ini  sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

BACA JUGA:Pertamina Tingkatkan Pengembangan Energi Panas Bumi Gandeng Mitra Global, Energi Tersembunyi yang Berpotensi

Ya sebelumnya, PLTP Lumut Balai Unit 1 tekah dilakukan.

Karena  proyek penting ini guna  pengembangan energi terbarukan di Indonesia.

Pada tahun 2019, WIKA telah  menyelesaikan pekerjaan sipil pada Geothermal Power Plant (GPP) ini.

Tujuan utama proyek ini adalah untuk mendukung target pemerintah Indonesia dalam mencapai net zero emission.

Kawasan Lumut Balai dan Margabanyur, yang kaya akan panas bumi, dipilih sebagai lokasi PLTP ini.

Prosesnya melibatkan penggunaan uap panas bumi untuk menggerakkan turbin, yang kemudian menghasilkan listrik melalui sumur produksi.(*)
BACA JUGA:Cara Pertamina Tingkatkan Kemandirian Ekonomi Desa Wisata Danau Shuji, Danau yang Banyak Dikunjungi Wisatawan

BACA JUGA:Pertamina Hulu Energi Ogan Komering Dirikan Rumah Pusat Studi Budidaya Magot Kompas Lestari, Ini Manfaatnya




 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: