Sumsel Masuk Lima Besar Provinsi Penghasil Padi Tertinggi

Sumsel Masuk Lima Besar Provinsi Penghasil Padi Tertinggi

Foto: Ist.--

OKES.CO.ID, JAKARTA - Di bawah kepemimpinan Gubernur Sumsel H. Herman Deru, Berbagai prestasi membanggakan berhasil diraih oleh Provinsi Sumsel. 

Paling baru yakni Sumsel meraih Penghargaan Kinerja Pemerintah Daerah sebagai lima besar Provinsi dengan produksi padi tertinggi secara nasional (Januari-Desember 2021) dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI. 

Penyerahan tersebut dilakukan oleh Menteri Pertanian RI Prof. Dr. Syahrul Yasin Limpo  SH. M.Si. MH  kepada Gubernur Sumsel H. Herman Deru yang diwakili oleh Wakil Gubernur Sumsel H. Mawardi Yahya  dalam acara Tasyakuran dan Penyerahan Penghargaan Pertanian 2022 di Lapangan Upacara, Kementerian Pertanian RI, Jakarta. 

Penghargaan itu diraih Sumsel karena berhasil  memproduksi sebanyak 2.552.443 ton pada Januari-Desember 2021 berdasarkan data KSA BPS. Catatan tersebut membuat Sumsel menjadi Provinsi lima besar yang memproduksi padi tertinggi tahun 2021 secara nasional.  

Selain Sumsel, ada Jatim di urutan pertama dengan produksi padi 9.789.588 ton, kedua Jateng (9.618.657 ton), ketiga Jabar (9.113.573 ton), dan keempat Sulawesi Selatan (5.090.673 ton). 

Selain memberikan Penghargaan  Kinerja Pemerintah Daerah pada Produktivitas Padi Tahun 2021 Tingkat Provinsi, dalam Tasyakuran dan Penyerahan Penghargaan Pertanian Tahun 2022 itu Kementan juga memberikan penghargaan untuk beberapa kategori lainnya yakni Penghargaan  Kinerja Pemerintah Daerah pada Komoditas Padi Tahun 2021 Tingkat Kabupaten, Penghargaan Kinerja Provinsi Menuju Nol Kasus Penyakit Mulut dan Kuku, Provinsi dengan Tingkat Vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku Terbaik, Pemda dengan Pengembangan Kelapa Genjah Terbaik, Petani Bawang Merah Terbaik, Petani Cabai Terbaik serta Pionir Alat dan Mesin Pertanian. 

Dalam sambutannya Mentan RI Prof. Dr. Syahrul Yasin Limpo mengatakan sangat mengapresiasi kinerja jajaran Kementan, Gubernur, Bupati dan para petani atas capaian ini. Karena kontribusi dari berbagai daerah ikut berperan dalam upaya Pemerintah Pusat menekan impor beras sejak 2019-2021 sehingga mendorong negara ini mendapatkan penghargaan yang luar biasa. 

" Ini bukan hari biasa, karena hari ini kita berhasil mengulang kejayaan bangsa 36 tahun lalu. Hari ini International Rice Research Institute (IRRI) memberikan Penghargaan kepada Presiden Joko Widodo karena berhasil melakukan swasembada beras. Ini juga berkat kerja keras Jajaran Pertanian, Gubernur/Bupati dan para petani," jelasnya. 

Menurut Syahrul penghargaan ini bukan abal-abal namun sangat prestisius karena lembaga IRRI yang menjustifikasi langsung bahwa ketahanan pangan Indonesia adalah ketahanan pangan terbaik di dunia. 

Namun keberhasilan ini menurutnya tak boleh membuat semua yang terlibat cepat berpuas diri. 

"Penghargaan ini mencambuk kita untuk tidak bangga dan tidak puas. Jangan kebanggaan kota hanya sampai disini tapi harus dipertahankan, dikonsepsikan dan programkan agar terstimulasi m3njadi tantangan sehingga anak cucu kita bisa ikut merasakan hasilnya," imbuh Mentan yang akrab disebut SYL tersebut. 

Meski secara global perkembangan dunia masih belum jelas bahkan cenderung dark signifikan, namun dengan pertanian yang tangguh Indonesia menurutnya tetap dapat menjaga inflasi.

Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan strategi pertanian di antaranya melalui beberapa tahap.yakni menjaga inflasi tidak naik, seperti cabai, bawang dan lainnya dengan banyak-banyak menanam. 

Kemudian dengan melakukan subtitusi impor yanh memang disiapkan jika terjadi kendala dan yang ketiga dengan melakukan peningkatan ekspor. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: