Cuaca Diprediksi Alami Siklon Tropis, Masyarakat Diminta Waspada Bencana

Cuaca Diprediksi Alami Siklon Tropis, Masyarakat Diminta Waspada Bencana

Tangkapan layar grafik cuaca di Samudera Hindia.-ist-

BATURAJA,OKES.NEWS- Masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) diimbau untuk waspada terhadap ancaman bencana alam.

Seperti bencana banjir, tanah longsor, dan angin kencang atau puting beliung. Terutama bagi yang tinggal di daerah rawan bencana.

Kepala Badan penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten OKU, Drs Januar Efendi, melalui Pusdalops BPBD OKU, Gunalfi menyebutkan bahwa masyarakat di kabupaten OKU harus mewaspadai dampak yang bisa ditimbulkan dari cuaca yang diperkirakan mengalami siklon tropis.

“Kami mengimbau agar kiranya masyarakat bisa melakukan pembersihan terhadap drainase yang sudah banyak tersumbat oleh sampah dengan cara gotong royong, gunanya untuk antispasi banjir,” ungkap Gunalfi.

BACA JUGA:Harga Cabai Turun Hingga Separuh, Ini Daftar Harganya !

Gunalfi juga merincikan identifikasi berdasarkan pemantauan data dari BMKG,  BNPB, dan meteorologi dunia, teridentifikasi aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) di Samudera Hindia.

Hasilnya, terpantau adanya dua jenis siklon tropis, yaitu siklon tropis anggrek dan siklon tropis belal, yang dapat berpengaruh pada pertumbuhan awan penghujan.

“Hal ini berpotensi menyebabkan cuaca ekstrem di beberapa wilayah Sumatera Selatan dan sekitarnya. Termasuk Kabupaten OKU,” jelasnya.

Untuk itu, sambung Gunalfi, masyarakat diharapkan bisa  meningkatkan kewaspadaan dan kesiagaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi.

BACA JUGA:Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Berikan Diskon Pembelian Kendaraan Ini

Diketahui, siklon tropis merupakan fenomena cuaca badai yang memiliki kekuatan besar.

Siklon tropis terbentuk di atas lautan yang luas, yang umumnya memiliki suhu permukaan air laut lebih dari 26.5 °C.

Radius rata-rata siklon tropis mencapai 150 hingga 200 km, dengan angin kencang yang berputar di dekat pusatnya dan kecepatan angin lebih dari 63 km/jam.

Secara teknis, siklon tropis didefinisikan sebagai sistem tekanan rendah non-frontal yang tumbuh di atas perairan hangat.

BACA JUGA:Tukang Pijat Jadi Diduga Korban Tabrak Lari di OKU Meninggal Dunia

Wilayah perawanan konvektif dan kecepatan angin maksimum setidaknya mencapai 34 knot pada lebih dari setengah wilayah yang melingkari pusatnya, serta bertahan setidaknya enam jam.

Di pusat siklon tropis, terbentuk mata siklon, suatu wilayah dengan kecepatan angin relatif rendah dan tanpa awan.

Diameter mata siklon bervariasi mulai dari 10 hingga 100 km, dikelilingi oleh dinding mata yang merupakan wilayah dengan kecepatan angin tertinggi dan curah hujan terbesar, dengan ketebalan mencapai 16 km.

Masa hidup siklon tropis rata-rata berkisar antara 3 hingga 18 hari. Energinya diperoleh dari lautan hangat, sehingga siklon tropis akan melemah atau punah ketika bergerak dan memasuki perairan yang dingin atau daratan.

BACA JUGA:Jam Besuk Pasien di Ruang Anak dan Kebidanan RSUD Ibnu Sutowo Baturaja Ditiadakan Sementara, Ini Alasannya !

Istilah untuk siklon tropis bervariasi di seluruh dunia, seperti "badai tropis" atau "typhoon" atau "topan" untuk yang terbentuk di Samudra Pasifik Barat, "siklon" atau "cyclone" di sekitar India atau Australia, dan "hurricane" untuk yang terbentuk di Samudra Atlantik.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: